Labuan Bajo, Vox NTT- Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manggarai Barat (BPBD Mabar) mencatat ada dua desa di kabupaten itu yang mengalami kekeringan.
Dua desa itu terletak di dua kecamatan yaitu Boleng dan Mbeliling.
Kepala BPBD Mabar Dominikus Hawan menjelaskan kekeringan yang terjadi di dua desa tersebut membuat petani dan masyarakat umumnya mengalami gagal panen dan kekurangan air bersih.
“Ada sawah gagal panen dan itu semua sawah-sawah tadah hujan. Ada dua kecamatan yang lapor yaitu kecamatan Boleng dan Mbeliling. Satu desa di Boleng dan Mbeliling satu desa,” ungkap Dominikus saat ditemui VoxNtt.com, Selasa (01/09/2020).
Dominikus mengatakan, pihaknya sedang menunggu laporan lanjutan dari sejumlah desa, yang mengalami hal yang sama.
“Kita masih menunggu desa lain yang akan melaporkan hal yang sama,” lanjutnya.
Dari dua desa yang mengalami kekeringan jelas Dominikus, gagal panen karena ada kaitan juga dengan dampak longsor.
“Yang rusak irigasi sehingga pasokan air ke sana berkurang. Apalagi musik kering begini tambah sulit,” jelas Dominikus.
Untuk mengatasi hal ini jelas Dominikus, pemerintah akan segera menaikkan status darurat bencana.
“Kita akan naikkan status darurat bencana supaya dengan itu kita bisa mudah aksesnya mendapatkan tanggap darurat. Tanggap darurat terutama ketahanan pangan dan kebutuhan air bersih. Jadi itu yang kita dorong sekarang,” tegasnya.
Dominikus menjelaskan, SK penetapan darurat bencana sudah berada di meja Bupati untuk ditandatangani.
“Jadi sudah di meja Bupati SK penetapan darurat bencana. Semuanya untuk bisa intervensi dua hal ini yaitu ketahanan pangan yang mendesak dan kebutuhan air bersih,” lanjutnya.
Sementara itu, solusi jangka pendek yang dilakukan pemerintah sebelum penetapan status darurat bencana yaitu kaji cepat terhadap dampak dari kekeringan.
“Selain itu yang berikut akan kita lakukan yaitu seberapa besar dampak kekeringan tersebut bagi masyarakat dan cakupan masyarakat terdampak itu ada di mana saja,” tutup Dominikus.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba