Ruteng, Vox NTT – Polemik pemecatan 15 guru honorer oleh kepala SMKN 1 Wae Ri’i menyedot perhatian berbagai elemen masyarakat. Salah satunya dari Liga Mahasiswa Nasional Eksekutif Kota Ruteng (LMND EK Ruteng).
Organisasi mahasiswa ekstra kampus itu mengutuk keras tindakan kepala sekolah karena dinilai tidak manusiawi.
“Pemecatan (15 guru komite) yang dilakukan oleh Kepala SMKN 1 Wae Ri’i pada tangggal 28 Agustus 2020 ini sangat tidak manusiawi,” ujar Yohanes M Dedipati, Ketua LMND EK Ruteng, Rabu (02/09/2020).
Dalam mengambil keputusan, kepala sekolah mestinya mempertimbangkan sesuatu secara komprehensif dengan mengedepankan aspek kemanusiaan. Namun yang terjadi di sekolah tersebut, kepala sekolah justru mengangkangi kemanusiaan.
Selain itu, Dedipati juga mengungkapkan berbagai hal yang semestinya dimiliki oleh kepala sekolah sebagai pimpinan lembaga. Salah satunya, kemampuan menciptakan rasa aman dalam lingkungan sekolah.
“Kepala sekolah harus dapat merangkul semua orang, terutama guru-guru, agar upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat undang-undang, dapat terselenggara dengan baik,” katanya.
LMND berharap agar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT segera mengambil sikap tegas agar aksi arogansi dan tindakan otoriter yang mengorbankan banyak pihak, tidak berlanjut.
VoxNtt.com sudah beberapa kali berupaya mengonfirmasi Kepala SMKN 1 Wae Ri’i Yustin Romas terkait keputusan tersebut.
Terakhir, pada Rabu siang, sejumlah wartawan yang mendatangi sekolah itu dilarang oleh seorang pria yang mengaku diri sebagai sekuriti sekolah. Ia mengatakan, kepala sekolah sedang sibuk sehingga tak bisa diwawancara.
Penulis: Igen Padur
Editor: Yohanes