Ruteng, Vox NTT- Deno Kamelus dan Victor Madur (Deno-Madur), pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai periode 2020-2025 menggelar deklarasi di rumah adat Mena, Kelurahan Wali, Kecamatan Langke Rembong, Minggu (06/09/2020).
Deklarasi dengan nama ‘Manggarai Maju’ tersebut turut dihadiri ribuan pendukung pasangan bakal calon Deno-Madur dari berbagai kecamatan.
Dalam orasi politiknya, Deno Kamelus mengaku mendapat rekaman dan catatan dari mantan pemimipin. Mantan pemimpin itu sangat dihargainya.
Rekaman berupa orasi dari mantan pemimpin itu menurut Deno, sedang merendahkan dan menginjak-injak harga dirinya.
Lantas Deno kemudian berbalas pantun dengan mantan pemimpin tersebut.
“Saya hargai kau bukan karena kau pintar, saya menghargai kau bukan karena kau hebat, bukan. Saya menghargai karena saya orang yang tahu berbalas budi. Tahu balas budi, Deno-Madur adalah orang yang tahu berbalas budi,” ujar Deno disambut sorakan dukungan para pendukungnya.
Deno memang mengakui sejarah perjalanan hidupnya ada sosok mantan pemimpin itu di dalamnya. Itu sebabnya ia sangat menghargainya.
“Tapi kalau hari ini saudara menghina saya, maka saya akan kipas,” imbuhnya dengan tegas.
Deno mengaku mantan pemimpin itulah yang memanggilnya pulang demi melawan Antonius Bagul Dagur, yang kala itu menjabat sebagai Bupati Manggarai.
“Kalau kau mampu melawan kaka Anton, kenapa kau panggil pulang Deno Kamelus?” ujar lulusan doktoral Universitas Airlangga Surabaya itu.
“Toe ma pernah tombo nenggo’o aku be olon e ema (saya tidak pernah omong begini sebelumnya bapa). Kalau jago tahun 2005 lawan kaka Anton,” imbuhnya.
Deno sangat yakin kalau dirinya tidak pulang, maka tidak bakal menang melawan Antonius Bagul Dagur pada Pilkada tahun 2005.
”Saya yakin seyakin-yakinnya kalau Deno Kamelus tidak pulang, kalah dia. Tidak bisa lawan incumbent kaka Anton, 30 persen dia sudah berbuat,” tegasnya.
Ia kembali mengingatkan, mantan pemimpin itu dua kali mengajaknya untuk ikut bertarung pada Pilkada Manggarai tahun 2005. Saksi sejarah, kata dia, pada tahun 2002 proses ajakan berlangsung di Hotel Flobamora atas, Naikoten Kota Kupang.
“Saksi sejarah, kau tidak boleh melupakan sejarah. Kau tidak boleh berbohong. Kau tidak boleh melupakan masa lalu,” ujar mantan Wakil Bupati dua periode itu.
Meski diajak tahun 2002 itu, namun Deno enggan menerimanya. Karena kala itu Deno bercita-cita sebagai profesor.
Selanjutnya, kisah dia, tahun 2004 bertubi-tubi mengirim orang ke Kupang untuk memanggilnya pulang ke Manggarai.
“Kalau kau hebat, kalau kau hebat, mampukan melawan kaka Anton waktu itu, co’o tara benta akum hau (mengapa kau panggil saya),” tegasnya.
“Neka keta rabo kae daku kaka Anton (jangan marah kaka Anton). Saya tidak suka. Saya orang yang tidak melupakan jasa baiknya orang. Tapi janganlah kemudian karena itu, kau menginjak-injak harga diri saya, kau menghina saya,” imbuhnya.
Deno menegaskan, orang boleh menyebutnya baju bete (robek). Namun ia menegaskan, dia boleh memakai baju robek, tetapi otaknya tidak lantas ikut robek.
“Yang bangun Manggarai bapa mama bukan baju, tetapi utek (otak). Dalam bahasa Latin utek itu namanya hipokampus,” ujar Bupati Manggarai periode 2015-2020 itu.
Hipokampus, jelas dia, merupakan tempat menyimpan semua hal yang telah dilakukan selama hidup.
“Semua pengalaman hidupmu yang telah kau baca, yang kau tahu, yang kau apapun taruh di hipokampus. Sampai hari ini Deno-Madur hipokampusnya masih baik,” ujar Deno meyakinkan massa pendukungnya.
Penulis: Ardy Abba