Ruteng, Vox NTT- Pemilik akun Sindy Garung menggunggah foto di linimasa facebook-nya pada Minggu, 20 September 2020.
Foto tersebut memperlihatkan beberapa orang yang lagi duduk santai di depan sebuah bangunan. Sebagian yang lainnya sementara berdiri.
“Terima kasih sudah berkunjung. Tidak ada petugas yang melarang orang yang sehat bisa berdekatan dengan pasien❤️”. tulis pemilik akun Sindy Garung di-caption foto tersebut.
Sindy sendiri dikabarkan salah satu pasien Covid-19 yang saat ini sedang menjalani karantina di Wisma Atlet Stadion Golo Dukal Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Gedung yang ada dalam foto tersebut diketahui merupakan Wisma Atlet Stadion Golo Dukal Ruteng.
Meski foto dan caption-nya sudah dihapus dari linamasa facebook Sindy Garung berdasarkan pantauan VoxNtt.com, Selasa (22/09/2020) pagi, namun tangkapan layar postingannya sudah beredar luas di jagat maya.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manggarai Lodivikus D. Moa akhirnya merespon postingan Sindy Garung yang hingga kini diwarnai kritikan netizen tersebut.
Lodi menjelaskan, petugas kesehatan yang sedang berjaga saat itu memberikan izin kepada keluarga pasien Covid-19 untuk membesuk. Meski begitu, kata dia, tetap mengikuti protokol kesehatan.
Menurut dia, petugas mengizinkan keluarga untuk mengunjungi pasien Covid-19 dengan pertimbangan untuk memberikan semangat. Itu terutama kepada pasien.
“Tapi harus mengikuti protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak dan wajib cuci tangan,” katanya kepada VoxNtt.com, Senin (21/09/2020).
Lodi menambahkan, keluarga pasien tetap jaga jarak dan menggunakan masker saat mengunjungi lokasi karantina tersebut.
Namun setelah petugas kesehatan kembali ke penjagaan, keluarga pasien malah tidak lagi mengikuti protokol kesehatan.
“Saat itu karena hujan, sehingga petugas kesehatan kembali ke pos jaga. Saat petugas kesehatan di sana, pasien dengan keluarganya tidak terkontrol,” jelas Lodi.
Menurut Lodi, petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap pada saat merawat pasien atau ketika kontak langsung.
Pada saat tidak melakukan kontak langsung dengan pasien pun petugas kesehatan tetap menggunakan APD standar seperti masker dan handscoon.
“Jadi, tidak benar kalau petugas kesehatan tidak menggunakan APD,” ujarnya.
Ia menambahkan, semua orang yang sudah mengunjungi pasien Covid-19 tersebut jika tidak menggunakan APD, maka akan di-tracing atau dilakukan pemeriksaan.
Atas kasus tersebut, lanjut Lodi, Tim Gugus Tugas tidak lagi mengizinkan keluarga untuk mengunjungi pasien Covid-19.
“Ada pengetatan nanti, tidak diperbolehkan lagi ada pengunjung dan pasien juga tidak diizinkan keluar masuk wisma,” tegasnya. (VoN)