Bajawa, Vox NTT-Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ngada menggelar rapat pleno penetapan nomor urut dan daftar pasangan calon dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020, Kamis (24/09/2020). Pleno berlangsung di ruang rapat KPU Kabupaten Ngada.
Berbeda dengan pada tahun-tahun sebelumnya, rapat pleno penetapan nomor urut paslon Bupati dan Wakil Bupati Ngada tahun 2020, digelar secara terbatas sesuai protokol kesehatan.
Terpantau, hanya para bakal calon dan ketua tim penghubung serta awak media yang diizinkan masuk ke ruangan rapat pleno.
Dari semua itu, ada beberapa catatan menarik berdasarkan pantauan langsung VoxNtt.com selama proses pengundian dan penetapan.
1. Pasangan Kristoforus Loko dan Emanuel Dopo (Credo)
Kursi calon Bupati Ngada dari paket Credo diduduki oleh Petrus Ngabi. politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu terpantau ikut mendampingi calon Wakil Bupati Emanuel Dopo dengan mengenakan kartu tanda pengenal ‘Calon Bupati’.
Pada pengundian nomor urut paket Credo mendapat nomor 4. Menurut Emanuel Dopo, nomor empat melambangkan keseimbangan. Emanuel mencontohkan jumlah kaki pada kursi dan meja.
Pasangan ini diusung dua partai koalisi yakni PAN dan Hanura.
2. Pasangan Fridus Muga dan Herman Say (FIRMAN)
Fridus dan Herman mengikuti rapat pleno dengan mengenakan baju serba putih. FIRMAN adalah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Ngada dari jalur perorangan (independen).
Pasangan ini adalah peserta kelima atau peserta terakhir yang mengambil nomor urut. Menariknya, mereka malah mendapat nomor urut satu.
Fridus Muga mengatakan, sesuai nomor urut, satu adalah nomor permulaan.
“Pada mulanya adalah firman,” kata Fridus.
Di Pilkada Nagekeo 2018 lalu, paket PAKAR dari jalur perorangan (independen) juga mendapat nomor urut 1 namun dinyatakan kalah.
3. Pasangan Andreas Paru dan Raimundus Bena (AP-RB)
Mirip dengan paket Credo, kursi calon Bupati dari paket AP-RB diduduki oleh ketua DPRD Ngada Bernadinus Dhei Ngebu.
Dia juga mengenakan tanda pengenal bertuliskan ‘Calon Bupati’ saat mendampingi Raimundus Bena ketika melakukan pengundian.
Ada celetukan warga yang menyebut kalau akronim dari AP- RB merupakan kepanjangan dari Andreas Paru berpasangan dengan Raimundus dan Bernadinus (AP – RB)
AP-RB mendapat nomor urut Paslon 2. Menurut Raimundus, nomor dua melambangkan keseimbangan, kemakmuran dan keberuntungan.
Pasangan ini diusung dua koalisi partai Golkar dan PKB.
Pada Pilkada Nagekeo tahun 2018 lalu, Paket YES dengan nomor urut 2, juga diusung PKB dinyatakan sebagai pemenang Pilkada oleh KPU Nagekeo.
4. Pasangan Paulus Soliwoa dan Gregorius Upi Dheo (PS-GUD)
Gaya pakaian keduanya mewakili lintas generasi. Paulus Soliwoa mengenakan baju dengan motif batik. Sedangkan wakilnya Gregorius mengenakan baju jaket dan bercelana jeans layaknya anak muda masa kini.
Maklum, antara Paulus dan Gregorius terpaut 24 tahun antara usia keduanya.
Paket PS -GUD adalah calon petahana juga diusung dua koalisi partai Nasdem dan Demokrat. Pasangan ini mendapat nomor urut 3.
Paulus sebelumnya merupakan Wakil Bupati berpasangan dengan Bupati Marianus Sae. Keduanya memimpin Ngada selama dua priode.
Pada periode kedua, Marianus dan Paulus juga mendapat nomor urut 3 dan dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU Ngada.
Menurut Paulus, nomor tiga melambangkan Trinitas yakni Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Sedangkan untuk kemenangan paket PS-GUD, Paulus mengatakan akan mendapat restu dari tiga unsur kekuatan manusia yakni Restu Allah, Alam dan Arwah.
5. Pasangan Helmut Waso dan Yohanes Tay Ruba (HEBAT)
Paket HEBAT mendapat nomor urut Paslon 5.
Menurut Helmut Waso, nomor lima melambangkan Pancasila. Bila kelak dipercayakan memimpin Ngada, Helmut berjanji akan menjalankan amanat Pancasila.
Lima dalam bahasa daerah Ngada berarti tangan. Helmut mengatakan, nomor lima diartikan sebagai pekerja.
“Nomor lima akan merangkul seluruh paket dari nomor satu sampai empat,” katanya.
Paslon ini diusung tiga koalisi partai yakni PDIP, Perindo dan Partai Gerindra.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Ngada Stanislaus Neke mengatakan, setelah melajukan pengundian nomor urut. Tahapan selanjutnya adalah melakukan deklarasi damai yang akan dilaksanakan di halaman kantor KPU Ngada, esok (25/09/2020).
Terpisah, Jubir KPU kabupaten Ngada Aloysius Raubata mengatakan, Andreas Paru calon Bupati paket AP-RB tidak hadir karena sedang menderita sakit malaria. Hal ini berdasarkan surat dari Puskesmas Kota Bajawa kepada KPU Ngada.
Penulis: Patrick Romeo Djawa
Editor: Ardy Abba