Kupang, Vox NTT-Melihat kompleksnya persoalan pembangunan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan alam yang ekstrim dan keragaman suku dan budaya, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi NTT mencanangkan satu inovasi pengembangan daerah, sebagai mitra pemerintah dalam membangun NTT.
Hal itu dijelaskan Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Julie Sustrisno Laiskodat. Dengan motto “Think Outside the Box dan Bekerja dengan Hati”, TP PKK NTT, jelas dia, mendesain program pembentukan dan pemberdayaan Desa/Kelurahan Model PKK sebagai desa/kelurahan contoh.
Desa-Desa contoh ini kemudian akan difasilitasi berbagai sarana prasarana serta pelatihan khusus, untuk membentuk dan mengasah kemampuan warga desa/kelurahan di 22 Kabupaten/Kota.
Salah satu misi utama program pemberdayaan desa/kelurahan model PKK ini, adalah penurunan jumlah penderita gizi buruk dan berkurangnya angka stunting, serta adanya perputaran ekonomi yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat di desa/kelurahan model PKK.
“Artinya, program desa/kelurahan model PKK ini merupakan program unggulan PKK NTT dalam mendukung visi dan misi gubernur dan wagub; NTT Bangkit menuju Masyarakat Sejahtera,” kata Julie saat Ngopi Bareng dengan wartawan di Kupang, Kamis (08/10/2020).
Anggota DPR RI itu mengungkapkan, program pembentukan dan pembinaan desa/kelurahan model PKK meliputi; Kelompok Kerja (Pokja) I, terdiri dari, pengembangan potensi anak dan remaja melalui warung bakat dan minat (Warung Bakmi); program Rasing atau remaja bersih lingkungan; dan program pemberdayaan dan kreatifitas lanjut usia.
Pokja II, mencakup pengadaan sarana prasarana bagi Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) untuk memenuhi standar akreditasi nasional.
“Kami akan melahirkan banyak Paud yang terakreditasi, karena banyak yang masih liar. Target kita adalah 24 Paud terakreditasi,” jelas Julie yang juga Ketua Dekranasda NTT itu
Selain itu, kata dia, pemberdayaan sanggar budaya untuk pelestarian budaya, dan peningkatan usaha ekonomi melalui pemberdayaan kelompok remaja putri.
Pokja III, terdiri dari : peningkatan ekonomi keluarga melalui halaman asri, teratur, indah dan nyaman (hatinya), pemberian makanan tambahan untuk pencegahan stunting dan gizi buruk.
Pokja IV, meliputi pengadaan sarana dan prasarana pos pelayanan terpadu (Posyandu).
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Boni J