Atambua, Vox NTT-Sudah seminggu terakhir tahapan Pilkada Belu memasuki masa kampanye.
Ada dua pasangan calon yang beradu visi-misi dan program untuk memajukan Kabupaten Belu lima tahun ke depan.
Kedua paket Pilkada Belu 2020 tersebut yakni pasangan dr. Agus Taolin dan Aloysius Haleseren (paket Sehati) dan pasangan Wilybrodus Lay dan J.T.Ose Luan (paket Sahabat).
Sebagai paslon petahana, kepemimpinan Sahabat sudah dua tahun belakangan meraih opini WTP dari BPK RI.
Sedangkan sebagai paslon penantang, paket Sehati gencar melakulan sosialisasi program kesehatan gratis.
Program ini sebagai senjata utama untuk memenangkan hati pemilih pada 69 desa dan 12 kelurahan di Belu.
Meski dinilai sejumlah pihak bahwa program yang ditawarkan bertentangan dengan regulasi, namun paket Sehati terus mengemas isu kesehatan gratis untuk memenangkan hati pemilih.
Sementara, paslon petahana atau paket Sahabat hadir dengan sejumlah program. Hal ini sebagai formulasi lanjutan atas program yang sudah dikerjakan selama periode pertama.
Namun, ada hal menarik yang terjadi pada kegiatan kampanye paket Sahabat di Desa Lamaksanulu dan Makir, Kecamatan Lamaknen, Kamis (08/10/2020).
Disaksikan VoxNtt.com, kampanye yang dihadiri calon Bupati paket Sahabat, Wilybrodus Lay, masyarakat di desa yang hanya dipisahkan oleh kali dengan Timor Leste sangat antusias.
Komponen masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan hadir. Mereka memberikan dukungan untuk paket Sahabat.
Mereka tidak hanya hadir dan sekadar berkumpul untuk mendengarkan pemaparan visi-misi atau program lanjutan paket Sahabat. Totalitas dan komitmen dukungan masyarakat di desa-desa di perbatasan sangat terukur.
Betapa tidak, selain menghadirkan perwakilan komponen masyarakat, bukti keseriusan dukungan masyarakat ditunjukkan dengan dilalukannya ritual adat. Ritual berlangsung di rumah suku yang dipimpin Raja Markir, Vinsen Beremor.
Ritual tersebut dikenal dengan Kaba. Ritual Kaba dilakukan untuk memohon restu leluhur agar memberi kekuatan kepada pasangan Sahabat.
Menurut Vinsen Beremor, Kaba adalah ritual adat yang sakral.
Dukungan serupa dinyatakan oleh raja Lamaksanulu, Leonardus Mau. Diwawancarai awak media usai kampanye di Desa Lamaksanulu, Kamis petang (08/10/2020), Leonardus mengatakan, sebagai ‘Ama Nai’/Raja, dirinya sudah menginstruksikan kepada seluruh komponen suku di Lamaksanulu untuk mencoblos paket Sahabat atau calon nomor urut 1 pada 9 Desember 2020 nanti.
Alasan yang didapat awak media ini terkait tekat kedua tokoh adat dan komponen suku di perbatasan mendukung Sahabat karena menurut mereka, sekarang saatnya berterima kasih kepada Wilybrodus Lay dan Ose Luan. Sebab hanya di masa paket Sahabat memimpin Belu, masyarakat bisa merasakan infrastruktur, yang mana setara dengan keadaan Atambua, ibu kota kabupaten.
“Dulu kalau kami mau ke Atambua, harus bangun jam 1 subuh supaya bisa tunggu bus karena jalannya sangat parah sehingga bus harus keluar dini hari. Sekarang, di zaman bapak Wily dan Bapak Ose, setiap menit kami bisa ke Atambua bahkan untuk ke Atambua tidak butuh waktu berjam-jam seperti dulu. Karena itu sebagai bentuk terima kasih kami kepada bapak Wily dan bapak Ose, kami akan memenangkan paket Sahabat di Desa Makir. Kalau pemimpin yang baru datang dengan janji kami belum percaya,” ujar Raja Makir, Vinsen Beremor.
Selain itu, warga senang dengan program pendidikan seperti bantuan seragam bagi anak-anak SD, program kesehatan seperti bantuan susu gratis, dan program dukungan ekonomi kreatif bagi penenun.
Warga juga senang dengan program pelestarian budaya melalui insentif bagi para kepala suku.
Menurut Leonardus Mau, raja Lamaksanulu, sebagai warga NKRI yang tinggal persis di garis batas, mereka sudah merasakan hasil pembangunan di era Wily Lay dan Ose Luan yang bersumber dari APBD II.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba