Ruteng, Vox NTT- Mantan bakal calon Wakil Bupati yang berpasangan dengan Agustinus Ganggut (paket AMAN), Dr. Mantovanny Tapung, meminta Barisan Relawan Deno-Madur (BRADER) Waso agar keras dalam prinsip, halus dalam tata cara.
Menurut dia, kerja politik harus memiliki prinsip yang keras. Tetapi dalam menjalankan prinsip itu tetap menunjukkan kelembutan atau kesantunan. Itu terutama dalam cara mencapai tujuan politik.
Hal itu sebagaimana ungkapan Latin yang populer “Fortiter in Re, Suaviter in Modo” (keras dalam prinsip, halus dalam tata cara).
Manto menegaskan, sebagai elemen pendukung pasangan Deno Kamelus dan Victor Madur (Deno-Madur) di Pilkada Manggarai 2020, tidak dianjurkan untuk mencapai tujuan politik dengan prinsip yang keras, tetapi dengan menggunakan cara yang keras pula. Sebab, hal tersebut tentu saja bertentangan dengan etika dan moral politik.
“Leluhur orang Manggarai telah mengajarkan kita untuk berusaha keras dalam hidup yang dikenal dengan ungkapan ‘dempul wuku, tela toni’,” ujar Manto di hadapan calon Bupati paket Deno-Madur, Deno Kamelus, dan 50-an orang muda yang terafiliasi dalam BRADER di Kampung Waso, Kelurahan Waso, Kecamatan Langke Rembong, Minggu (11/10/2020).
Dosen di Unika St. Paulus itu mengatakan, hidup adalah perjuangan. Demikian pula politik, tentu saja membutuhkan perjuangan.
Baca Juga: Mantovanny Tapung: Pilkada 2020 Kebangkitan Voluntarisme Kaum Muda
“Kita berjuang untuk memilih pemimpin yang baik, dan berusaha mencegah pemimpin yang buruk memimpin Manggarai,” tegas Manto.
Untuk itu, lanjut dia, semangat perjuangan yang sama juga harus diterapkan dalam kerja politik Pilkada Manggarai.
BRADER Waso diajak Manto harus memenangkan Deno-Madur pada Pilkada Manggarai 9 Desember 2020. Sebab, ia menilai Deno Kamelus dan Victor Madur sejuah ini menjadi dua putra terbaik yang pantas diperjuangkan lagi untuk memimpin Manggarai satu periode ke depan.
Semua tim termasuk BRADER Waso menurut Manto, harus berjuang dengan semangat yang kuat dan upaya yang keras, tetapi tetap dalam koridor kesantunan.
“Kita yakin, DM itu artinya Desember Menang!” ujar Manto.
Untuk menegaskan semangat kerja politik seperti ini, Manto yang juga Dosen Ajaran Sosial Gereja di Unika St. Paulus Ruteng mengutip pendapat dari ahli perang Tiongkok, Shun Tzu.
Shun Tzu mengatakan, “Salah satu upaya untuk memenangkan peperangan, adalah menaklukkan musuh tanpa membuat pertempuran”.
Dalam konteks Pemilukada, kata Manto, tentu saja sedang berperang, tetapi bukan sedang bertempur.
Perang mengandalkan strategi. Karena itu yang dibutuhkan adalah kecerdasan dan kemampuan mengelola taktik.
Sementara dalam pertempuran, yang diandalkan adalah senjata, amunisi yang banyak, kekuatan otot dan mobilisasi massa (purak mukang).
Ia mengimbau, dalam konteks Pemilukada, pertempuran seperti gesekan fisik dan verbal di media sosial harus dihindari.
“Karena itu, sangat disayangkan kalau adik-adik menjadikan momentum Pilkada ini untuk lebih menggunjuk otot dibandingkan upaya mengedepankan kecerdasan gagasan. Keterlibatan adik-adik dalam dalam bentuk sayap-sayap relawan sangat diapresiasi oleh banyak pihak,” imbuhnya.
Geliat kaum muda dalam proses Pilkada, lanjut dia, menjadi indikasi peradaban politik demokrasi di Manggarai sudah naik kelas.
Karenanya diharapkan agar menjadikan proses politik Pilkada sebagai kesempatan untuk belajar. Belajar bahwa, politik adalah kerja otak, bukan kerja otot.
“Kalau ada di antara adik BRADER yang melakukan pola otot dalam kerja politik, cobalah dihindari dan berusaha untuk belajar menggunakan pengetahuan kita,” katanya.
Menurut Manto, ada tiga hal penting untuk menopang kerja otak dalam politik memenangkan paket Deno-Madur. Ketiganya yakni, (1) Pengetahuan yang baik tentang Deno-Madur dan rekam jejaknya, (2) Pengalaman konsolidasi dan sinergi dengan elemen relawan dan pilar pemenangan yang lain agar efektif dan efisien dalam mencapai target kemenangan, (3) Semangat perjuangan (militansi). Jangan mudah menyerah. Harus semangat. Jiwa orang muda selalu diliputi semangat. Tidak pernah mengenal kata gagal. Orang yang sering memeroduksi kata ‘gagal’ adalah mereka yang tidak memahami arti proses dan perjuangan hidup. Hidup adalah perjuangan (vita est militia).
Dalam konteks kemanggaraian, Manto menarasikan, politik Pemilukada hanya momentum temporal karena jalurnya ‘salang tuak’ (jalan sementara). Tetapi hubungan darah antara warga Manggarai tidak pernah hilang yang disebut ‘salang wae teku tedeng’ (jalan sepanjang hayat).
Karena itu, ia meminta para anggota BRADER Waso agar perlu saling menghargai pilihan dari teman-teman yang berbeda pilihan.
“Kita dan mereka sedang sama-sama belajar politik, tetapi lebih dari itu, kita sedang berusaha untuk belajar menghargai perbedaan di antara kita. Sebab memang kita tidak pernah dilahirkan sama, meski ada yang mirip tetapi tetap tidak sama,” jelas Manto.
Bahkan dalam satu keluarga saja, lanjut dia, saat ini pilihan bisa berbeda. Tetapi semua pendukung Deno-Madur tentu saja tidak mau hanya karena perbedaan politik, menjadi tidak akur.
Manto menambahkan, untuk memenangkan Deno-Madur 9 Desember 2020, para anggota BRADER Waso harus menjadi sales (penjual) yang baik dan benar.
Saat ‘menjual’ Deno-Madur, para anggota BRADER Waso harus pandai-pandai meyakinkan masyarakat dengan pendekatan dan pola yang baik.
“Kita tidak salah memilih dan menjual DM ke tengah masyarakat, karena sudah merupakan paket komplit, baik ‘chasing’-nya, maupun isi dalamnya,” pungkasnya.
Karena itu menurut dia, ‘menjual’ Deno-Madur sebenarnya tidak terlalu sulit, dibandingkan menjual barang yang lain, yang mutunya belum terukur dan terbukti baik.
Baca Juga:
1. Deno Kamelus, Sosok yang Rendah Hati dan Pekerja Keras (1)
2. Deno Kamelus Pernah Disuruh Berhenti Kuliah karena Keterbatasan Biaya (2)
Kata dia, sudah ada 18 narasi alasan memilih Deno-Madur. Tinggal saja para anggota BRADER Waso memanfaatkan itu sebagai materi untuk menjual Deno-Madur ke masyarakat Manggarai.
Sebagai informasi, di hadapan Deno Kamelus, BRADER Waso membuat deklarasi mendukung Deno-Madur. Deklarasi itu dipimpin oleh koordinator BRADER Waso, Ivan Roja dan Roni Semi.
Dalam teks deklarasi yang dibacakan bersama, terdapat tiga poin penting, yakni: (1) Mendukung DM untuk satu periode lagi; (2) Mendukung Pemilukada damai dan bersih pada 9 Desember 2020; (3) Hanya boleh memilih 1, karena kalau memilih dua-duanya, tidak sah.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba