Kupang, Vox NTT – PT OAT Mitoku Agrio menggelar training (pelatihan) penggunaan Atonik di Kebun Keuskupan Agung Kupang, Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Kamis (15/10/2020).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari perkenalan produk Atonik bagi kepala desa dan kelompok tani yang telah dilakukan sebelumnya.
Atonik merupakan biostimulan yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil serta mutu produksi.
Pelatihan ini diikuti oleh 12 penyuluh pertanian dari masing-masing dinas pertanian kabupaten yang ada, yakni Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Kabupaten Kupang, Belu, TTU, TTS, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, serta perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT.
Pemrakarsa dan inisiator program Atonik di NTT Gustaf Tamo Mbapa mengatakan, kegiatan ini dilakukan agar para penyuluh nantinya bisa meyakinkan masyarakat untuk percaya dengan produk Atonik.
“Semoga ke depannya dapat membantu petani terutama dalam meningkatkan hasil. Selain itu mendukung program pemerintah dalam rangka ketahanan pangan,” kata Gustaf kepada VoxNtt.com usai melakukan training.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga menurut dia, bertujuan agar para penyuluh dapat mendampingi para petani di daerah masing-masing ketika melakukan demplot menggunakan Atonik.
“Para penyuluh akan diberikan praktek penggunaan Atonik. Para penyuluh diberikan dua liter Atonik untuk digunakan di lima titik demplot,” pungkasnya
Gustaf mengatakan produk Atonik merupakan teknis pengaplikasian produk untuk tanaman, dan rencana demplot. Demplot sendiri akan dilakukan pada padi, jagung, dan tanaman hortikultura.
Ia berharap sosialisasi terkait produk Atonik berjalan lancar dan penyuluh dapat memahami cara aplikasi Atonik
“Supaya nantinya petani bisa merasakan manfaat dari produk Atonik ini,” harap Gustaf.
Sementara, perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Yane H Otta mengatakan
produk Atonik ini bisa memberikan hasil pertumbuhan yang baik bagi tanaman, baik padi, jagung, maupun tanaman hortikultura.
Untuk diketahui, Atonik bukanlah pupuk cair atau insektisida untuk membasmi hama, melainkan biostimulan yang ramah lingkungan.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB), Atonik 6.0 L terbukti untuk meningkatkan hasil panen padi per hektar hingga 25%, bobot biji kering jagung 59%, bawang merah 13,5%, tomat 41%, dan kentang 76%.
Produk dari Jepang ini juga telah mendapatkan sertifikat hak paten berbagai negara.
Selain biostimulan, Atonik 6.0 L mampu merangsang pertumbuhan tanaman dan perkembangan generatif, memperkuat perkecambahan, perakaran, pertumbuhan bunga, dan buah.
Atonik juga mampu mengurangi dampak negatif stres pada tanaman seperti kekeringan, hujan lebat, hama, dan penyakit kerusakan akibat penggunaan pestisida.
Atonik dapat pula meningkatkan resistensi terhadap stres, di mana peningkatan pembentukan lignin (senyawa pembentuk dinding sel) dan zat pelindung serta sel dan jaringan lebih bertahan terhadap berbagai stres.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba