Ende, Vox NTT-Badan usaha milik desa (BUMDes) ‘KITA’ Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende melibatkan dua (2) lembaga profesional perguruan tinggi untuk mengembangkan usaha ekonomi masyarakat pada bidang pariwisata.
Kepala Desa Wologai Tengah Emilianus Libu mengatakan, keterlibatan tim gabungan dari lembaga kampus yakni Prof. Dr. Intiyas Utami dan Aprina N.S. Hapasari dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah dan Yohanes Y. W. Kean dari Universitas Flores untuk menjalani penelitian atau riset mengenai potensi lokal yang menjurus pada bidang pariwisata.
Potensi lokal itu akan dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Sebab, Desa Wologai Tengah merupakan kawasan penyangga Danau Kelimutu, salah satu wisata unggulan di Kabupaten Ende.
“Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Tim Peneliti dari UKWS Salatiga dan Universitas Flores. Pada prinsipnya, kami sebagai pemerintah tingkat desa siap membantu BUMDes untuk segera bergerak dan akan memberikan penyertaan modal di tahun 2021,” kata Emilianus di Ende, Kamis (12/10/2020).
Ia menambahkan, dari hasil diskusi bersama tim gabungan peneliti yang diketuai Prof. Dr. Intiyas Utami disepakati untuk menjalankan program usaha BUMDes di tiga unit usaha yakni pokdarwis, usaha kopi dan usaha perkemahan Boelanboong.
Boelanboong adalah embung yang dikemas menjadi tempat wisata serta tempat perkemahan. Tempat itu akan dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi.
“Kita juga termasuk kawasan penyangga (Kelimutu) tentu akan berkolaborasi dengan beberapa elemen termasuk pihak TNK. Harapan agar bisa mensupport BUMDes ini,” tutur dia.
Sementara itu, Camat Detusoko Everardus Santiasa dan Kepala DPMD Ende Albert Yani serta Kepala TNK Agus Sitepu menyambut baik upaya pemerintah desa yang mengandengkan tim penelitian untuk mengembangkan potensi wisata lokal yang dikelola oleh BUMDes setempat.
Camat Santiasa mengingatkan semua pihak di desa setempat agar dapat bekerja sama dengan masyarakat untuk mendukung potensi lokal dalam rangka meminimalisasi kemiskinan dan pengangguran.
Hal itu juga ditegaskan Kepala DPMD Albert Yani bahwa pemerintah desa setempat mesti terus mendampingi BUMDes untuk mengelola usaha pada bidang pariwisata.
Ia menyatakan, pariwisata ialah salah satu sektor yang dapat menjamin untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Kami akan terus mengevaluasi pengelolaan BUMDes, apakah mampu meningkatkan ekonomi masyakarat atau sebaliknya. Kalau yang kurang kita penuhi bersama, misalnya mengenai anggaran atau gagasan lain,” kata Yani.
Yani mengapresiasi keterlibatan perguruan tinggi dalam mendukung pemerintah terutama memberi pendampingan kepada BUMDes. Ia berharap agar kolaborasi macam itu perlu ditingkatkan.
“Kami mengucap terima kasih atas kerja sama ini, keterlibatan dan kepedulian lembaga perguruan tinggi. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih,” katanya.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba