Ruteng, VoxNtt.com-Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai, Manseltus Mitak, mengungkapkan janji-janji calon petahana, Deno -Madur yang belum tuntas dikerjakan saat menjadi bupati dan wakil bupati Manggarai periode 2015-2020.
Pernyataan itu ia sampaikan saat berkampanye di Beo Poco, desa Poco, kecamatan Wae Ri’i pada Minggu (18/10).
Niang Digital, Solusi Inovatif Paket Deno-Madur Atasi Pengangguran
Menurut Manseltus Mitak, berbagai program yang dijanjikan DM yang dituangkan dalam RPJMD 2016-2021, tidak mencapai target yang ditetapkan.
“Janji DM itu adalah kontrak politik dengan rakyat Manggarai yang ditandatangani oleh anggota DPRD Manggarai dalam dokumen RPJMD. Semua yang dijanjikan itu gagal total karena tidak satupun yang mencapai target,” tegas lelaki yang disapa Setus Mitak.
Setus yang pensiun dari jabatan Sekda Manggarai pada tahun 2019 lalu itu menambahkan, kalau dirinya adalah pelaku dalam pembangunan di era Deno-Madur sehingga mengetahui perkembangan program pemerintah selama empat tahun terakhir.
“Begitu banyak program yang tidak capai target dan kita menyatakan bahwa pemerintahan DM gagal sehingga kita mundur 10 tahun lagi,” ujar Setus.
Setus menyampaikan beberapa program yang gagal tersebut diantaranya, bantuan perumahan untuk rakyat ditargetkan 7.500 unit rumah yang bersumber dari APBD.
“Namun sampai tahun 2019 hanya mencapai 2.359 unit rumah atau 31, 45%,” aku Setus.
Sementara bantuan listrik gratis untuk rumah tangga miskin, ditargetkan 5.000 sambungan listrik namun tercapai hanya 600 sambungan listrik.
Kegagalan lain, disampaikan Setus adalah janji pendidikan dan pelatihan (Diklat) tenaga terampil yang dijanjikan per tahunnya 500 orang tetapi sampai tahun 2019 hanya 916 orang.
Sementara di bidang pendidikan, lanjut Setus, berupa replikasi program khsusus, sama sekali tidak berjalan sehingga mempengaruhi mutu pendidikan di Manggarai.
Janji lain, ungkap Setus, adalah membangun pos pelayanan kesehatan dan PAUD terintegrasi di setiap kampung, sama juga nasibnya yaitu tidak terealisasi sama sekali.
Sementara di bidang infrastruktur jalan, khususnya perbaikan jalan raya sebagai urat nadi perekonomian rakyat dan kegiatan masyarakat lainnya, pemerintahan DM belum mampu mengatasinya.
“Sampai dengan tahun 2019, pemerintahan DM hanya mampu memperbaiki sepanjang 108,13 km dari jumlah rias jalan yang rusak sepanjang 798,575 km atau kalau diprosentasikan hanya 13,53%,” tambah Setus.
Sementara yang paling naas, imbuh Setus, adalah nasib petani yang dijanjikan mendapat jaminan pupuk gratis, sama sekali tidak terpenuhi.
Dikatakan Setus, apa yang disampaikannya di atas adalah bagian dari 20 cara nyata DM untuk mengatasi persoalan rakyat Manggarai dan semuanya tidak capai target.
“Apakah kita mau mempertahankan atau melanjutkan berbagai kegagalan tersebut?” tanya Setus yang dijawab “tidak” oleh warga yang hadir.
Kampanye di Kampung Poco yang paket H2N lakukan merupakan kampanye putaran kedua di zona Utara. Manseltus Mitak tampil sebagai juru kampanye mendampingi calon bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit.
Sebelum hadir di kampung Poco, calon bupati nomor urut 2, Herybertus G.L. Nabit melakukan kampanye tematik di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Ncolang, desa Poco. (VoN).