Kupang, Vox NTT – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (DPRD NTT), Yohanes Rumat turut berkomentar terkait sebuah foto yang memperlihatkan seekor komodo dewasa berpapasan dengan sebuah mobil dump truck viral di media sosial.
Tampak seekor komodo sedang berjalan dari arah berlawanan dan mengambil sisi kanan bagian depan mobil tersebut. Sedangkan mobil truk terlihat mengangkut besi beton dan terlihat dua orang pekerja berada di atasnya.
“Dengan terjadinya komodo menghadang mobil dump truck yang didatangkan oleh para pengusaha itu pertanda alam tidak setuju, itu pertanda komodo tidak setuju, dan binatang saja tidak setuju. Kita manusia yang sehat ini dari awal melakukan perlawanan. Masa pemerintah tidak setuju,” tegas Rumat kepada wartawan di Kupang, Senin (26/10/2020).
Baca Juga: Komodo “Hadang” Truck Pembangunan Geopark di Pulau Rinca? Begini Penjelasan Peneliti di Labuan Bajo
Ia mengatakan, orang Flores umumnya dan Labuan Bajo khususnya, ingin ada perubahan terutama dengan datangnya investor untuk bisa membantu percepatan pembangunan.
“Tetapi bukan dengan cara itu. Dia membumihanguskan keaslian alam kita dengan alasan ini investor nanti percepatan pembangunan kita. Saya kira itu tidak masuk di akal, tidak sehat itu. Kenapa di daerah lain tidak membangun seperti itu. Tetapi di daerah kita memberanikan diri untuk membangun di pulau,” tegas Sekretaris Komisi V DPRD NTT itu.
Politisi PKB itu mengaku terbuka semua untuk investor. Tetapi terbuka untuk berinvestasi dan membangun di daerah yang tepat.
“Kalau Taman Nasional Komodo (TNK), kita menolak bentonisasi, semenisasi, maupun mobilisasi para pekerja yang bersifat massal. Karena ini melangkahi kehendak Tuhan, melangkahi kehebatan alam. Kalau melangkahi kehendak Tuhan, melangkahi kehendak alam, maka di depan mata akan ada bencana dan kutukan,” pungkasnya.
Ia pun meminta agar pembangunan itu dipindahkan ke darat.
“Kalau tidak itu massa akan turun kasih rubuh, dan yang terjadi itu masyarakat pergi bobol, kasih hancur itu usir pulang ke darat dia,” tegasnya lagi
Ia menegaskan DPRD NTT, LSM, dan masyarakat sejak awal menolak kehadiran investor di Taman Nasional Komodo.
“Bukti nyatanya, komodo yang tidak punya otak saja dia melawan. Apalagi manusia yang punya otak. Masa tidak mengindahkan tanda-tanda alam itu, ” ujarnya
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba