Kefamenanu, Vox NTT-Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Cabang TTU menunjukkan kepedulian dan solidaritasnya bagi 8 pedagang yang menjadi korban kebakaran pada 23 Oktober 2020 lalu.
Bentuk kepedulian dari PSMTI bagi para pedagang di areal Terminal Bus Kefamenanu tersebut diwujudnyatakan dengan penyerahan bantuan pada, Selasa (27/10/2020).
Baca Juga: Breaking News: Delapan Unit Kios dan Warung di Terminal Bus Kefamenanu Hangus Terbakar
Pantauan VoxNtt.com, penyerahan bantuan berupa semen, seng dan beras tersebut dilakukan oleh Ketua Harian PSMTI Cabang TTU Yanto Tantri.
Penyerahan bantuan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Umum PSMTI Cabang TTU, sejumlah anggota dan dan para pedagang penerima bantuan.
Ketua Harian PSMTI Cabang TTU Yanto Tantri kepada wartawan mengaku bantuan yang diberikan tersebut berupa semen 100 sak, beras 8 karung dan seng 127 lembar.
Bantuan tersebut, jelasnya, merupakan sumbangan dari anggota PSMTI Cabang TTU yang merasa peduli dan terpanggil untuk membantu para pedagang yang mengalami musibah kebakaran.
“Kita hanya kumpulkan selama tiga hari dari orang-orang yang punya hati kemudian kita serahkan hari ini jadi tidak ada kepentingan apapun,” tutur Yanto.
Yanto mengatakan bantuan yang diberikan tersebut nilainya memang tidak seberapa. Namun ia berharap dengan bantuan itu bisa mendorong pihak lain untuk turut serta memberikan sumbangan guna membantu meringankan para korban bencana kebakaran.
“Yang kita berikan ini mungkin tidak bisa menyelesaikan semua persoalan dan kesulitan yang dialami para korban tetapi minimal ini bisa menjadi pemicu bagi pihak lain yang punya hati untuk bisa membantu maka saya yakin ini bisa selesai,”ujarnya.
Muhammad Ismail Jazuli perwakilan keluarga korban berterima kasih atas kepedulian dari PSMTI.
Menurutnya, sejauh ini bantuan bagi para korban baru berasal dari masyarakat sekitar lokasi kebakaran serta kelompok masyarakat.
Sementara dari Pemerintah Kabupaten TTU saat ini belum diberikan.
“Kalau dari pemerintah belum ada, yang jelas ini baru dari masyarakat yang berikan bantuan,” aku Ismail.
Ismail menambahkan, saat ini dari Nahdatul Ulama (NU) dan Banser sementara bergerak cepat untuk membangun kembali tempat usaha dari 8 pedagang korban kebakaran.
Pembangunan kembali tempat usaha tersebut merupakan bantuan sukarela murni dari NU dan Banser.
Ia optimistis pekerjaan pembangunan kembali tempat usaha tersebut bisa secepatnya selesai, sehingga bisa ditempati kembali.
“Sementara ini para korban yang lain ada yang tinggal dengan keluarga dan yang lain di kos,” ujarnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba