Ruteng, Vox NTT – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Madiun Santo Ambrosius menggelar kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB), Kamis (29/10/2020).
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula SMAK Bonavantura Madiun itu mengangkat tema “Fides et Ratio”. MPAB diikuti belasan mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus di Madiun.
MPAB merupakan kegiatan pendidikan dan kaderisasi formal PMKRI bagi seorang mahasiswa sebelum menjadi anggota organisasi itu. Seluruh kegiatan MPAB telah diatur dalam silabus pembinaan dan pendidikan PMKRI.
Sidang kehormatan pembukaan kegiatan MPAB PMKRI Madiun dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Madiun, Vridolin Suryani.
Suryani dalam sambutannya menegaskan, kader PMKRI mesti memahami esensi kaderisasi.
Esensi kaderisasi adalah proses pendewasaan kemampuan pribadi-pribadi yang bergabung di PMKRI.
Melalui kaderisasi di PMKRI, kata dia, seorang mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara untuk turut mewujudkan keadilan, kemanusiaan dan persaudaraan sejati.
Dikatakan, pendewasaan selalu berhubungan dengan capacity building, baik itu kemampuan intelektual, emosional, sosial, maupun spiritual.
Dengan kemampuan ini, seorang kader PMKRI diharapkan dapat turut serta dan berperan aktif dalam upaya mewujudkan visi organisasi itu, yakni keadilan, kemanusiaan dan persaudaraan sejati.
“Itulah esensi kaderisasi,” imbuh Suryani dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Jumat malam
Suryani pun mengapresiasi para calon anggota PMKRI Madiun yang telah mengikuti rangkaian kegiatan, sejak perekrutan di masing-masing kampus hingga selama pembukaan kegiatan MPAB.
Ia berharap, keinginan kuat untuk bergabung di PMKRI itu dapat diwujudkan dengan keseriusan mengikuti seluruh proses selama MPAB berlangsung.
“MPAB ini adalah tahap awal. Ada tahapan-tahapan kaderisasi setelah MPAB bagi setiap calon anggota PMKRI,” ujar Suryani.
Presidium Hubungan Perguruan Tinggi DPC PMKRI Cabang Madiun Asep Afron menjelaskan, selain menjadi ruang memperkenalkan PMKRI kepada calon anggota, seluruh rangkaian kegiatan selama MPAB juga diarahkan untuk memperkuat keterampilan berorganisasi bagi setiap calon anggota.
“MPAB merupakan tahap awal yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa yang hendak menjadi anggota PMKRI. Selain menjadi ruang sosialisasi dasar-dasar PMKRI, MPAB juga menjadi wadah penguatan keterampilan berorganisasi bagi peserta,” kata Asep.
Terpisah, Vikaris Episkopal Madiun, RD. Antonius Wahyuliana. CM dalam sambutannya menilai penyelenggaraan MPAB PMKRI Madiun adalah hal yang positif dan perlu terus dipertahankan.
Vikep yang akrab disapa Romo Wahyu itu berharap agar sebagai organisasi mahasiswa Katolik, PMKRI dapat terus menjadi wadah penguatan daya kreatif mahasiswa agar mampu menjawab tantangan zaman yang terus berganti.
Menurut dia, PMKRI perlu terus berupaya menjadi wadah pembinaan dan penguatan kreativitas mahasiswa Katolik agar mampu menjawab tantangan zaman yang sangat cepat berubah.
“Untuk itu, saya berharap PMKRI konsisten mengisi waktu setiap hari dengan kegiatan-kegiatan positif dan berorientasi pada pengembangan kemampuan setiap anggota yang bergabung di PMKRI,” ungkap Romo Wahyu.
Ia pun mengapresiasi penyelenggaraan MPAB PMKRI Madiun sembari berjanji selalu siap untuk berdiskusi dengan kader PMKRI.
Salah seorang alumni PMKRI, Yakobus Wasit Supodo juga mengapresiasi pelaksanaan MPAB PMKRI Madiun.
Menurut Wasit, setiap proses kaderisasi di PMKRI perlu terus didukung penuh oleh semua stakeholder, baik hirarki Gereja, para alumni, maupun pemerintah.
“PMKRI adalah tempat pembinaan kader-kader, calon pemimpin masa depan. Untuk itu, saya kira sangat lah penting untuk terus didukung. Apresiasi saya untuk adik-adik PMKRI Madiun yang hari ini menggelar MPAB. Selamat,” kata Wasit.
Penulis: Ardy Abba