Kupang, Vox NTT- Oknum Anggota DPRD Sumba Barat Daya berinisial SLG dari PDIP turut disebut sebagai orang yang memberikan perintah untuk melakukan penyiksaan terhadap pria berinisial MMN (23) pekan lalu.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Provinsi Nusa Tenggara Timur, Emy Nomleni mengatakan, meskipun ada fakta yang menyebut demikian, namun partainya masih akan melakukan penyelidikan.
“Saya perintahkan kepada teman-teman yang membidangi itu untuk mengecek dan memastikan segala sesuatu. Tentu di partai ada aturannya yah. Apapun namanya itu kita menghindari dari melakukan kekerasan,” ujar Nomleni kepada VoxNtt.com, Senin (02/11/2020).
Di PDIP, lanjut dia, ada mekanisme. Meski begitu, Nomleni meminta untuk berhenti melakukan kekerasan.
Menurut dia, kekerasan bukan jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan. “Yang ada malah menimbulkan persoalan baru,” imbuhnya.
Nomleni kembali mengingatkan bahwa PDIP bakal mengambil tindakan sesuai aturan dan mekanisme partai berlambang banteng moncong putih itu. Jika ada tindakan kekerasan, maka pasti akan diberi sanksi tegas.
Hingga kini menurut dia, pihaknya memang belum mendapat laporan secara resmi dari rekan-rekan yang mengurus.
“Apalagi kita yang namanya orang yang memiliki kekuasaan maka wajib menghindari yang namanya kekerasan. Tentu kita menghormati seluruh proses yang sedang dilakukan,” tegas Ketua DPRD Provinsi NTT itu.
Pihak Nomleni pun menyerukan agar masyarakat yang mendapatkan tindakan kekerasan untuk tenang. Sebab, persoalan tersebut bakal diselesaikan secara bersama.
“Kalau bersalah tentu ada hukumannya. Kami berharap DPC PDIP sudah ambil sikap nanti kami akan terima laporan dari sana,” sambung dia.
Sementara itu, Ketua DPW Partai NasDem Provinsi NTT, Raymundus Fernandes, belum memberikan komentar terkait oknum Anggota DPRD dari pertainya berinisial YNR yang juga turut memberikan perintah penyiksaan.
Bupati TTU itu sempat merespon pesan WhatsApp VoxNtt.com pada Senin siang, namun tidak menjawab soal sikap partainya.
Baca di sini sebelumnya: Dua Anggota DPRD Asal NTT Diduga Gantung Korban “Kaki ke Atas Kepala ke Bawah”, Begini Kronologisnya
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba