Labuan Bajo, Vox NTT- Anggota DPRD Manggarai Barat (Mabar) dari Fraksi NasDem Vitus Usu menyebut, ada sebanyak 1800 babi yang mati karena penyakit di kabupaten itu.
Hal itu disampaikan Vitus saat Sidang Paripurna di Kantor DPRD Mabar, Senin (09/11/2020).
Vitus meminta, agar dinas terkait dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar melakukan kerja cepat untuk memutus rantai penyebaran penyakit tersebut.
Menanggapi itu, Bupati Mabar Agustinus Ch Dula mengaku kaget babi mati di kabupaten itu tembus angka 1800.
“1800 babi mati tidak main-main. Saya juga kaget,” ungkap Bupati Dula saat sidang Paripurna di Kantor DPRD Mabar.
Saat dikonfirmasi VoxNtt.com usai sidang, Bupati Dula mengatakan, dirinya tidak menyangka ada berita babi mati hingga ribuan.
“Itu yang membuat saya kaget,” tegasnya lagi
Dia mengatakan, untuk koordinasi terus dijalankan dengan dinas terkait atas persoalan ini.
“Makanya babi ini Mati. Kalau waktunya baru-baru, berarti mereka harus segera turun. Tapi tadi atas penjelasan kadis, mereka sudah ambil tindakan,” jelasnya.
“Jadi kagetnya saya tadi di saat mereka (Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan) menangani pemasaran babi ke Bajawa dan ke Ende, dan dinyatakan babi kita sehat, tetapi di Bajawa tidak diterima, tiba-tiba ada berita seperti ini. Ini yang membuat saya kaget, tetapi koordinasi sudah ada dari Kadis Peternakan tadi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Mabar Theresia Primadona Asmon mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kepada Bupati terkait angka kematian babi di Mabar.
“Kalau untuk kematian babi sudah dilaporkan. Kemarin Pa Bupati juga sudah menandatangani surat edaran Bupati untuk kewaspadaan ASF,” ungkap Theresia saat ditemui VoxNtt.com usai sidang Paripurna di Kantor DPRD Mabar.
Theresia mengaku, soal angka kematian babi di Mabar, pihaknya belum mendapat angka kematian sampai ribuan.
“Cuma angka 1000 kami belum mendapat sampai seperti itu. Saya tidak tahu itu data dari mana, saya juga tidak tahu,” katanya.
Theresia menjelaskan, data Dinas Peternakan sendiri, babi yang mati di Mabar hanya sebanyak 300-an lebih.
Ke depan kata dia, target pemerintah lebih kepada mencegah agar penyakit pada babi ini tidak menyebar kepada babi yang lain.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba