Seba, voxntt.com-Perkumpulan CIS TIMOR menyelenggarakan survei pada 10–25 Oktober 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini, 1000 responden dengan margin of error +/- 3,2% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei ini menjangkau semua kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Sabu Raijua (6 kecamatan dan 63 desa/kelurahan) secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Demikian disampaikan Elfrid Feisal Saneh dalam rilis yang terima voxntt.com, Senin 09 N0vember 2020 di Kupang.
Elfrid menjelaskan, metode sampling ini bertujuan untuk meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara yang dilatih khusus sebanyak 45 orang melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner, dengan menggunakan aplikasi android cobocollect terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
Setiap pewawancara mewawancarai 5-30 responden sesuai proporsi jumlah pemilih pada setiap desa dan kelurahan.
Quality control dilakukan dengan memastikan semua responden difoto dan mengambil lokasi GPS responden saat wawancara. Spotcheck 30 persen responden dipilih secara random dan 100 persen dengan menelpon responden tersebut oleh supervisor wilayah.
Dijelaskan, maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas kandidat Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sabu Raijua, membaca peta persebaran suara berdasarkan demografi dan partai politik, mengukur potensi partisipasi, preferensi pemilih dan kemantapan pilihan.
Temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
Pertama, survei ini menunjukkan bahwa berdasarkan pertanyaan dengan Simulasi Coblos surat suara, elektabilitas pasangan Orient Riwu Kore– thobias Uly (40,57%), unggul dari pasangan Nikodemus Rihi Heke– Yohanes Uly Kale (28,39%) dan pasangan Takem Radja Pono-Herman Hegi Radja Haba (16,78%) dengan pemilih merahasiakan jawaban dan tidak mencoblos atau undecided voters (14,25%).
Model pertanyaan dengan responden mencoblos simulasi surat suara mempunyai validasi jawaban lebih baik dibandingkan jawaban responden yang disampaikan Survey Perilaku Pemilih Pra PILKADA kabupaten SABU RAIJUA tahun 2020 secara langsung kepada interviewer survey.
Tidak ada perbedaan yang signifikan untuk hasil yang sama dari pertanyaan Top Of Mind dan close question. Terkait dengan konsistensi pilihan di atas, survey menunjukan bahwa 72,76% menyatakan bahwa pilihannya tetap sama atau tidak berubah sampai hari H pencoblosan, sedangkan 16,44% menyatakan masih ada kemungkinan berubah dan 10,80 % menyatakan tidak tahu dan tidak jawab.
Kedua, Berdasarkan kelompok gender/jenis kelamin, Orient Riwu Kore– thobias Uly unggul signifikan di pemilih laki-laki (19.43%) maupun pemilih perempuan (20.80%). Selanjutnya, pada kategori tingkat pendidikan pemilih, Orient Riwu Kore– Thobias Uly unggul pada semua jenjang pendidikan pemilih, mulai dari tidak lulus SD sampai dengan pemilih lulusan >=Strata-1 (40.0%- 52.3%).
Berdasarkan kelompok generasi usia pemilih Orient Riwu Kore– Thobias Uly juga unggul pada pemilih generasi Z (17-22 tahun) (41,30%), Milenial Muda (22-30 Tahun) (39,29%), Milenial Matang (31-40 Tahun) (37,65%), Generasi X (41-52 Tahun) (39.34%), dan Baby Boomers (diatas 50 Tahun) (43.70%).
Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada peta dukungan kandidat berdasarkan kelas sosial pemilih, seperti pekerjaan dan penghasilan. Terkait dengan hal ini, Orient Riwu Kore– Thobias Uly cenderung unggul pada banyak kategori demografi berdasarkan pekerjaan dan penghasilan dibandingkan pasangan Nikodemus Rihi Heke– Yohanes Uly Kale dan pasangan Takem Radja Pono-Herman Hegi Radja Haba.
Ketiga, Dalam survei ini menunjukkan konsistensi peta persebaran suara pemilih berdasarkan basis politiknya. Pasangan Orient Riwu Kore– thobias Uly yang diusung oleh banyak partai Responden berdasarkan penghasilan Survey Perilaku Pemilih Pra PILKADA kabupaten SABU RAIJUA tahun 2020 memiliki soliditas pemilih yang tinggi. Terlihat mayoritas pemilih partai pengusung dan pendukung (PDIP, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Perindo dan PSI) terlihat solid dengan memilih pasangan Orient Riwu Kore– thobias Uly.
Pemilih NASDEM dan PKB yang notabene partai pengusung utama pasangan Nikodemus Rihi Heke– Yohanes Uly Kale juga terlihat solid mendukung pasangan mereka. Pemilih Partai GOLKAR dan HANURA sebagai pendukung Pasangan Independen Takem Radja Pono-Herman Hegi Radja Haba juga cukup solid mendukung pasangan mereka.
Keempat, pada aspek preferensi pemilih, mayoritas pemilih di SABU RAIJUA memilih calon bupati dan calon wakil bupati pada sejumlah pertimbangan kunci yakni karena alasan program-program Kampanyenya (35,06 %), dan kualitas figure atau kemampuan pribadi calon (31,95%) sedangkan pilihan karena partai politik pengusung (9,66%) dan hubungan kekerabatan dan kekeluargaan, suku dan agama berpengaruh sebesar (8,85%).
Kelima, survey ini menunjukkan trend yang sangat positif dimana 99,94% pemilih Sabu Raijua sudah mengetahui bahwa namanya terdaftar dalam DPS atau daftar pemilih sementara yang pada saat survey dilakukan sedang ditempelkan di kantor desa/kelurahan.
Data ini juga sekaligus menggambarkan trend yang sangat bagus dalam partisipasi pemilih untuk PILKADA 9 desember mendatang.
Survey Perilaku Pemilih Pra PILKADA kabupaten SABU RAIJUA tahun 2020 Temuan ini merupakan potret terbaru peta kekuatan elektoral masing-masing pasangan Calon Bupati – Wakil Bupati kabupaten SABU RAIJUA (dalam rentang survei tanggal 10-25 Oktober 2020).
Melihat waktu pelaksanaan Pilkada SABU RAIJUA sekitar satu bulan lagi, kemampuan kandidat dan tim menggarap pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) dan pemilih yang masih mungkin berubah (swing voters) menjadi kunci kemenangan. (VoN)