Ruteng, Vox NTT- Kualitas pasangan Deno Kamelus dan Victor Madur (Deno-Madur) dinilai jauh di atas pasangan Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (Hery-Heri).
Penilaian tersebut muncul dari mulut Koordinator Relawan Muda Deno-Madur Jilid 2, Tales Yulianus, sebagaimana dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Sabtu (14/11/2020) malam.
Yulianus menyatakan hal itu setelah menyaksikan debat calon peserta Pilkada Manggarai yang berlangsung di Aula MCC Ruteng, Sabtu siang.
“Hari ini dua pasangan calon yakni DM dan H2N mempertontonkan kualitas mereka di ruang publik dalam debat terbuka. Setelah disimak, kami dalam barisan Relawan Muda DM menilai bahwa kualitas paket Deno-Madur jauh di atas Hery-Heri,” ungkap Yulianus.
Menurut dia, debat terbuka yang disaksikan langsung oleh masyarakat umum adalah momen bagi para pemilih cerdas dan generasi muda, termasuk pemilih pemula untuk menentukan arah dukungannya pada Pilkada Manggarai 9 Desember 2020 mendatang.
Yulianus mengatakan, paket Deno-Madur menyampaikan visi dan misi Manggarai Maju sebagaimana telah disampaikan saat kegiatan kampanye dan sosialisasi yang dilakukan selama ini.
Sementara paket Hery-Heri yang menggunakan jargon Perubahan, kata dia, ternyata memiliki visi-misi yang hampir sama dengan Deno-Madur.
“Perubahan yang tim H2N kampanyekan selama ini seperti kata tanpa makna. Masyarakat yang selama ini penasaran dengan jargon perubahan akhirnya bisa menyadari bahwa tidak ada konsep yang jelas dari tagline perubahan itu,” tegas Yulianus.
Bahkan saat perdebatan berlangsung, jelas dia, beberapa kali paket Hery-Heri mengakui dan menyepakati gagasan yang disampaikan oleh paket Deno-Madur.
Hal ini menunjukkan bahwa konsep pembangunan dari Deno-Madur sudah benar dan tepat lantas disepakati paket Hery-Heri.
“Sementara dari H2N sendiri, kita tidak melihat ada tawaran gagasan yang lebih menarik. Apa yang mau diharapkan dari kandidat ini, tidak ada gagasan baru yang mereka sampaikan,” kata Yulianus.
Menurut dia, Relawan Muda Deno-Madur bahkan menilai paket Hery-Heri hanya menunjukkan konsep yang tidak masuk akal.
Sebagai contoh, dalam beberapa kesempatan kampanye paket Hery-Heri berjanji akan menaikkan 100% tambahan penghasilan guru honorer. Selain itu memberikan bantuan untuk pembersihan lahan tidur bagi masyarakat sebesar Rp1.000.000/KK.
Yulianus menegaskan, jika dikalkulasi jumlahnya pasti sangat fantastis dan sangat tidak bersesuaian dengan jumlah APBD Manggarai saat ini.
Kemudian, lanjut dia, saat ditanya oleh paket Deno-Madur tentang sumber dana untuk memenuhi janji tersebut, ternyata paket Hery-Heri ingin mengandalkan hasil investasi pada PT Manggarai Multi Investasi (MMI).
“Padahal kalau mau dicari tahu tentang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari PT MMI, selama ini jumlahnya hanya pada kisaran 100 hingga 200 juta. Lalu dibagi untuk ribuan guru honorer, kemudian bantuan untuk pembersihan lahan tidur masyarakat. Sudah pasti tidak akan cukup,” jelas Yulianus.
Menurut dia, jika paket Hery-Heri punya konsep untuk mengembangkan investasi di PT MMI, dengan target menghasilkan PAD yang lebih besar untuk memenuhi janjinya, maka mestinya dia menjelaskan kepada publik seperti apa konsep tersebut.
“Bukan malah menyampaikan pernyataan yang membingungkan dan tidak masuk akal. Dari sini kita bisa menilai dan janji-janji seperti itu sudah pasti tidak akan bisa dipenuhi,” imbuhnya.
Karena itu lanjut dia, dari rangkuman keseluruhan hasil debat yang telah dilaksanakan, Relawan Muda Deno-Madur menyimpulkan bahwa paket Hery-Heri tidak memiliki konsep yang bisa meyakinkan untuk membangun Manggarai agar menjadi lebih baik pada 5 tahun yang akan datang
Berbeda halnya dengan paket Deno-Madur. Ia mengatakan, dalam debat menyampaikan Deno-Madur menyampaikan keberhasilan yang telah dilakukan selama kurang lebih 4 tahun terakhir.
Itu seperti intervensi terhadap bantuan rumah tidak layak huni, pengembangan sistem pertanian terintegrasi (Simantri), pengembangan jaringan dan elektrifikasi (listrik), pembangunan infrastruktur jalan raya, fasilitas kesehatan, dan lain-lain.
“Karena itu kami mengajak seluruh masyarakat Manggarai yang belum tentukan arah dukungan dan pilihan. Terutama generasi muda dan para pemilih pemula sudah saatnya kita berada dalam barisan yang sama untuk minum madu yang sudah teruji dan terbukti membangun Manggarai,” tutupnya. (VoN)