*) Puisi-puisi Aris Amlupu
Biarawan
Ialah seorang pengembara yang dapat menapak menuju timur dan barat tanpa bekal. Namun menjadi asing dalam atap tempat pertama menatap dan tanah tempat pertama ia meratap.
Ialah seorang pelaut yang tak dapat berlabuh pada dua dermaga, walau mencintai Dia dan merindukan dia.
Ialah seorang tawanan dalam penjara Suci, yang memilih merajut benang-benang sakral akan Tuhan dalam keheningan daripada merayakan suka yang adalah duka akhirat.
Ialah seorang pengembala yang rela gugur di musim subur demi menuntun kembali kawanan domba pada Tuan dan Tuhannya.
(BSK Ende , 13 November 2020)
Jangan Lupa Menanyakan Kabarku
Jangan lupa menanyakan kabarku.
Sebab setelah kepergianmu, entah di bulan yang kesekian, aku sendiri sudah melupa ( rasanya ini hanya kepura-puraan belaka) sajak amburadul ini keluar dari rahim rindu, sejenak memprotes pada semesta mengapa kita harus dipisahkan?
Jangan lupa menanyakan kabarku. Sebab setelah kepergianmu, kau dan Tuhan masih menjadi canduku
Jangan lupa menanyakan kabarku. Sebab setelah kepergianmu.
Aku sengaja suka merayu semesta agar diberi waktu untuk kembali pada masa lalu, bukan untuk tak mengenalmu melainkan memperbaiki setiap kesalahan yang pernah kita buat.
Jangan lupa menanyakan kabarku. Sebab setelah kepergianmu, aku suka merenung demikian “Semesta suka bercanda. Humornya terlalu tinggi. Gampang mematahkan hati anak manusia. Ataukah aku yang terlalu menyimpan harap pada hati yang salah?”
Jangan lupa menanyakan kabarku. Sebab setelah kepergianmu. Sajak amburadul lahir. Bukan berarti tidak menerima keputusannya. Melainkan terkadang memprotes adalah penawar terbaik untuk luka ini.
(BSK Ende, 7 November 2020)
Doa I
Ketika berlutut dan menghadap Tabernakel-Mu, yang kutemukan hanyalah salib di puncak Golgota.
” Tuhan… Benarkah salib di puncak itu datang kecupanku pada kening-Mu?”
Doa II
Vesper belum diaminkan
Lilin-lilin tua di pojok kanan belum sempat dipadamkan.
“Tuhan dan Tuan atas sajakku, aku selalu mencintai-Mu walau terkadang lupa cara bertelut”
Doa III
Akh…Tuhan
Noscum prolepia
Benedicat Virgo Maria.
Amin.
*Penulis tinggal di Biara St. Kondradus Ende