Ruteng, Vox NTT- Anggota DPRD Manggarai, Adrianus Nanggur, menyebut sudah banyak perhatian pemerintah untuk Satarmese Raya, daerah yang merupakan gabungan Kecamatan Satarmese, Satarmese Barat, dan Satarmese Utara.
Ardis, begitu akrab ia disapa, mengaku sudah mencermati proses penganggaran Pemerintah Kabupaten Manggarai di bawah kepemimpinan Deno Kamelus dan Victor Madur (Deno-Madur).
Menurut dia, peredaran pembangunan itu bersifat adil sesuai dengan asas kebutuhan masyarakat pada setiap kecamatan.
Ia pun menegaskan, kebijakan yang diambil oleh paket Deno-Madur selama ini, bukanlah sistem disparitas pembangunan atau perhatian lebih terhadap satu kecamatan dibanding dengan kecamatan yang lainnya.
“Bukanlah karena dia (Kamelus Deno) berasal dari Cibal lalu perhatiannya ke Cibal saja. Atau karena dia dari Dalo maka perhatian hanya ke Kecamatan Ruteng saja. Tetapi segala aspek yang dilihat, termasuk Satarmese ini. Sebab kurang lebih 60% sumber ekonomi Kabupaten Manggarai berasal dari Satarmese Raya ini,” jelas Ardis dalam orasi politiknya saat kampanye paket Deno-Madur di Nangka, Desa Terong Kecamatan Satarmese Barat, Minggu (15/11/2020), sebagaimana dalam rilis yang diterima VoxNtt.com.
Politisi NasDem itu pun kembali mengungkapkan, terlalu banyak yang telah dibangun oleh Deno-Madur di Satarmese Raya. Sebut saja misalnya, Puskesmas Pong Geok, Puskesmas Iteng, dan Puskesmas Dintor.
Tidak hanya itu, banyak juga pada infrastruktur jalan raya seperti lapen dan hotmiks. Bahkan, kata dia, untuk irigasi Satarmese Raya mungkin mendapatkan anggaran lebih banyak daripada kecamatan lain, sebab banyak lahan persawahan di wilayah itu.
Ardis juga menyentil alasan Partai NasDem mengusung paket Deno-Madur di Pilkada Manggarai tahun 2020.
Baca Juga:
- Deno Kamelus, Sosok yang Rendah Hati dan Pekerja Keras
- Deno Kamelus Pernah Disuruh Berhenti Kuliah Karena Keterbatasan Biaya
Partai NasDem, kata dia, memandang paket Deno-Madur telah banyak berbuat. Paket incumbent itu juga telah meraih banyak prestasi saat memimpin Manggarai pada periode pertama yakni 2015-2020.
“NasDem mengambil sikap untuk mengusung paket DM bukan semata-mata karena pak Victor Madur adalah ketua Partai NasDem.
Lebih dari itu, Partai NasDem oleh dewan pimpinan pusat memberi dukungan kepada paket ini berdasarkan kinerja yang dilakukan oleh paket DM selama 4 tahun terakhir,” ungkap Ardis.
Anggota DPRD Manggarai Dapil 2 Satarmese Raya itu mengatakan, wujud nyata pengelolaan APBD yang kemudian dirumuskan dalam berbagai kebijakan telah diketahui dan telah dirasakan oleh seluruh masyarakat Manggarai.
“Yang kita rasakan secara langsung selama ini misalnya ada jalan raya, air minum bersih, irigasi, pengembangan jaringan listrik, bantuan pembangunan rumah layak huni untuk rakyat miskin. Semua kita ketehui,” ungkap dia.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai NasDem Kecamatan Satarmese Barat itu menjelaskan dari sekian banyak kerja nyata Deno-Madur selama ini, memang masih ada yang belum tuntas atau belum selesai.
Oleh karena itu perlu ada kesinambungan periode kepemimpinan orang yang sama, agar kelanjutan proses pembangunan itu berjalan dengan baik.
“Kemudian selain yang terlihat oleh kasat mata, berkat prestasi mereka selama ini banyak hadiah atau penghargaan yang diberikan oleh negara kepada Kabupaten Manggarai,” kata Ardis.
Bahkan kata dia, ada yang secara nyata diberikan oleh pemerintah pusat melalui uang. Uang tersebut merupakan hadiah atas raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian yang diberikan oleh BPK RI kepada Kabupaten Manggarai.
Menurutnya, BPK tidak asal menilai tetapi mereka yang mengkaji dan mencari tahu tentang proses pengelolaan keuangan, kebijakan anggaran dan mengevaluasi hasil pembangunan sesuai dengan kententuan Undang-undang. Karena dinilai bagus, maka diberikan penilaian yang baik atau WTP.
“Tetapi uang tersebut bukanlah untuk pribadi pak Kamelus atau pak Victor tapi untuk masyarakat Manggarai. Misalnya untuk tambahan penghasilan guru honorer atau yang lainya. Semuanya untuk rakyat,” lanjut Ardis.
Karena itu, sebagai anggota legislatif perwakilan Satarmese Raya dirinya mengajak seluruh masyarakat di wilayah itu untuk kembali mendukung paket Deno- Madur demi melanjutkan pembangunan 5 tahun mendatang.
“Mari kita satukan tekad, satukan pilihan. Pada tanggal 9 Desember mari kita menangkan paket DM di Satarmese Raya. Jika ada orang yang datang mengumbar janji-janji maka itu hanyalah sebuah khayalan. Apalagi jika janji yang disampaikan tidak masuk di akal,” kata Ardis disambut dengan tepuk tangan meriah massa pendukung yang hadir.
Ia menambahkan, dari tiga partai pengusung yaitu PAN, NasDem dan Demokrat memiliki tiga perwakilan dari Satarmese Raya yang menjadi anggota DPRD Manggarai.
Oleh karena itu menurut Ardis, sebagai jembatan aspirasi dari rakyat tiga anggota dewan itu tidak mungkin ingin membawa daerah pilihannya ke arah yang tidak benar. Sedangkan jalan yang benar untuk kemajuan Manggarai itu berada pada paket Deno-Madur.
“Ingat, ende, ema, ase kaen, ini bukan pilih suku atau golongan karena asal kampung. Bukan pilih tu’a golo, ini pilih Bupati untuk seluruh Kabupaten Manggarai, jadi kita melihat orang yang mampu dan bisa mengemban tugas besar dan itu ada pada DM,” tegas Ardis.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama dalam orasi politiknya calon Bupati Manggarai, Deno Kamelus, mengatakan raihan penghargaan dan banyaknya pembangunan yang telah dibuat tidak dicapai begitu saja tetapi butuh kerja sama semua pihak, baik DPRD maupun pemerintah.
Khusus untuk raihan opini WTP dari BPK RI, kata dia, mesti dicek semua proses administrasi keuangan.
“Dari A sampai Z diperiksa, misalnya begini, apa yang kamu beli, mana buktinya dan mana bukti fisik atau realisasinya, semua dicek satu per satu secara detail,” kata Doktor hukum itu.
Manggarai, kata Deno, di bawah kepemimpinannya bersama Victor Madur tidak ada uang yang ditemukan kemudian digunakan tanpa alasan jelas atau tidak ada korupsi. Bahkan Manggarai juga mendapatkan penghargaan dari KPK RI terkait pencegahan korupsi yang baik.
“Sehingga tidak salah, jika tidak ada kepala dinas yang masuk penjara. Tidak ada juga kepala desa yang masuk penjara, karena kita kontrol dan berupaya untuk mencegahnya,” kata Deno.
Sementara untuk Satarmese Raya, kata dia, dari tahun ke tahun pemerintah memang menganggarkan dana yang cukup besar, sebab selain cakupan wilayah cukup luas, juga memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.
“Bapa ibu, sudah tidak zamannya lagi kita membicarakan ego sektoral atau ego wilayah. Asal kampung dan asal suku atau asal keturunan dan lain-lain. Kita memasuki era modern, kita hanya satu sebagai daerah Manggarai dan perhatian pemerintah tidak boleh beda antara kecamatan yang satu dengan yang lainnya. Itu dilakukan Deno-Madur,” tegas mantan Sekretaris Jenderal PMKRI Cabang Kupang itu.
Deno pun menjelaskan terlalu banyak upaya dan cara-cara cara untuk menipu rakyat dan memanipulasi tentang kemajuan yang ada di Manggarai saat ini. Karena itu, ia meminta masyarakat Manggarai untuk cerdas menilai.
“Saya meminta masyarakat Manggarai, terutama yang ada di Satarmese ini, jangan mudah percaya dengan janji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” pintanya.
Kegiatan kampanye terus dilanjutkan dengan dialog dengan massa pendukung yang hadir. Tampak, masyarakat yang hadir sangat antusias mengikuti kampanye terbatas itu.
Selain Kampung Nangka, ada juga dua tempat lain yang menjadi titik kampanye paket Deno-Madur hari itu yakni Keka, Desa Ceka Luju dan Pongpahar, Desa Hilihintir, Kecamatan Satarmese Barat.
Terpantau, pada setiap titik kunjungan yang dilakukan oleh rombongan Deno-Madur selalu diterima dengan tata cara budaya Manggarai yaitu tuak curu, kapu dan reis. (VoN)