Ende, Vox NTT-Direktur Lembaga Paulan Ndolu Partners Conseling (LPNPC) Ende, Paulo Ndolu menyatakan dampak bencana erupsi Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT sangat mempengaruhi terhadap psikologi korban terutama anak-anak.
Rasa traumatis akan menekan kenyamanan anak jika tidak mengalihkan konsentrasi ke dalam bentuk permainan. Paulo menyatakan di saat anak tertekan semacam itu tentunya akan berpengaruh terhadap kehidupan selanjutnya.
“Karena pada usia itu anak menangkap segala kejadian dan itu terekam dalam otak bahkan berpeluang memberi dampak negatif bagi usia selanjutnya,” ungkap Paulo saat diwawancarai VoxNtt.com, Rabu (02/12/2020) sore.
Ia berpendapat bahwa secara umum anak belum memiliki kematangan emosional untuk menangkis semua peristiwa. Kondisi psikologis anak masih sangat labil sehingga rentan terjadi suatu gejolak pada diri anak.
Oleh karena itu, kenyamanan anak perlu diperhatikan secara serius untuk menekan rasa sugesti negatif akibat dari suatu peristiwa yang mengerikan.
“Jangan sampai pikiran anak-anak itu kosong karena anak-anak tidak mampu melindungi diri sendiri dalam kondisi itu. Sehingga bukan saja kebutuhan material tapi kebutuhan rasa nyaman mereka itu perlu diperhatikan serius,” katanya.
Paulo merekomendasikan agar anak dihiburkan dengan permainan-permainan yang bersifat edukatif untuk merekayasa konsentrasi atau daya ingat anak. Alat-alat permainan edukatif (APE) juga sangat diperlukan untuk memulihkan rasa traumatis anak.
“Orang yang teriak-teriak histeris saja sudah mengganggu fisik dan psikis anak. Secara umum tentunya cara anak-anak merekam suatu peristiwa berbeda-beda. Sehingga tingkat kedalaman rasa traumatis setiap anak tak bisa diukur karena usia juga menentukan kematangan emosional anak,” katanya.
“Saran saya jangan membiarkan anak kosong, harus ada hiburan, permainan yang bersifat edukatif begitu,” sambung Paulo.
Sementara Penanggungjawab Forum Peduli Bencana-Lembata di Kabupaten Ende, Philipus Kami menyatakan, forum yang tergabung dari beberapa stakeholder juga akan menerima donasi permainan bekas yang masih digunakan.
Ia menyatakan alat permainan anak sangat diperlukan untuk menghibur akibat bencana di Lembata.
“Selain sembako, pakaian layak pakai dan masker, kita juga menerima alat permainan untuk disalurkan kepada anak-anak korban bencana di Lembata. Kami juga sedang memikirkan dengan nasib anak-anak karena rasa trauma peristiwa itu,” kata Philipus, yang juga Ketua AMAN Nusa Bunga di Ende.
Ia menambahkan, pihaknya prihatin atas peristiwa yang menimpa masyarakat di Lembata. Akibat itu maka pihaknya membentuk forum yang tergabung dari beberapa elemen untuk membuka donasi membantu korban bencana.
“Kita galangkan dana untuk membantu para korban. Jadi ada beberapa elemen, ada gabungan para jurnalis, AMAN Nusa Bunga, Acil, Alumni Mahasiswa Pantura Ende. Kemudian ada gabungan mahasiswa Larantuka-Lembata di Ende, Alumni STPM Ende dan juga Pusam Indonesia,” kata Philipus.
“Jadi untuk masyarakat yang membantu alat permainan bisa disalurkan melalui posko kami di Jalan Udayana-Ende,” katanya.
Penulis: Ian Bala
Editor: Ardy Abba