Kefamenanu, Vox NTT-Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) tercatat sudah sebanyak 582 kasus HIV/AIDS. Jumlah itu terhitung mulai dari tahun 2015 hingga 2020.
582 kasus tersebut menempatkan Kabupaten TTU berada di urutan kelima di Provinsi NTT untuk jumlah penderita HIV/AIDS terbanyak.
Baca Juga: Kasus HIV AIDS di NTT Capai 7.234, Kota Kupang Terbanyak
Kota Kupang berada di urutan pertama, kedua Belu, ketiga Kabupaten Sikka, keempat Flores Timur dan kelima Kabupaten TTU.
“Dari 582 penderita itu yang sudah meninggal dunia itu ada sekitar 30 persen atau sekitar 180 orang lebih,” jelas Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten TTU, dr. Rienarmy Satriany Usfinit, saat ditemui VoxNtt.com di ruang kerjanya, Kamis (04/12/2020).
Rienarmy menjelaskan, dari jumlah pasien yang masih ada, yang masih aktif berobat hanya 82 orang. Sementara yang lainnya sudah pindah dan yang lainnya lagi enggan untuk berobat seumur hidup.
Selain itu, kata dia, banyak pasien juga memilih tidak berobat karena biaya pengobatan. Sehingga, Rienarmy berharap ada pihak yang dapat membantu meringankan beban biaya pengobatan untuk para pasien tersebut.
“Yang jadi masalah buat kami sekarang itu ada sekitar 7-8 orang anak kecil yang yatim piatu karena orangtuanya meninggal dunia akibat HIV/AIDS dan mereka dirawat oleh neneknya yang agak susah juga untuk membeli susu dan kebutuhan lain, kami juga tidak bisa lepaskan mereka jadi kami cari sumbangan ke mana-mana untuk bisa mensuport anak-anak itu,” tutur Rienarmy.
Bentuk Organisasi Penderita HIV/AIDS
Rienarmy mengatakan, saat ini pihaknya sedang menggalakkan untuk pembentukan organisasi atau paguyuban bagi para penderita HIV/AIDS.
Organisasi yang akan beranggotakan para penderita HIV/AIDS tersebut bertujuan agar para penderita bisa saling memberikan dukungan dan juga penguatan selama menjalani proses pengobatan.
“Awalnya saya pikir di Kefa tidak bisa bentuk organisasi ini, tapi saat tanggal 01 Desember bertepatan dengan hari AIDS sedunia itu kami kumpulkan mereka (para penderita HIV/AIDS) di sini ternyata mereka cukup antusias untuk bentuk organisasi itu,” tuturnya.
Gelar Aneka Kegiatan saat Hari AIDS Sedunia
Rienarmy menambahkan, menjelang hari AIDS sedunia tanggal 01 Desember lalu, pihaknya menggelar aneka kegiatan. Itu di antaranya sosialisasi bagi masyarakat Desa Manamas, Oetalus, Fafinesu dan Bokon.
Giat sosialisasi juga digelar di kampus Unimor.
Selain itu, jelasnya, pada puncak perayaan hari AIDS sedunia tanggal 01 Desember 2020, KPA Kabupaten TTU juga menggelar temu bersama para penderita HIV/AIDS serta membagikan masker.
Pembagian masker yang dipusatkan di terminal, pasar baru serta perempatan Tulip itu melibatkan KPA Kabupaten TTU dan pemuda peduli AIDS.
“Kegiatan yang kita lakukan ini untuk bisa mencapai target kita agar tahun 2030 Kabupaten TTU harus zero kasus baru HIV/AIDS,” ujarnya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba