Ruteng, Vox NTT- Pilkada Manggarai telah berlangsung pada 9 Desember 2020. Data yang diperoleh dari laman KPU Kabupaten Manggarai, pasangan Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (Hery-Heri) unggul 97.889 suara (60,8%) atas pasangan incumbent Deno Kamelus dan Victor Madur (Deno-Madur), yang memperoleh 63.227 suara (39,2%).
Data tersebut terhitung hingga 14 Desember 2020 dengan total 652 dari 696 TPS atau 93,68% suara masuk.
Meski KPU Kabupaten Manggarai belum melakukan pleno perhitungan suara, namun pasangan Hery-Heri dipastikan menang dan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Manggarai periode 2020-2025.
Mantan bakal calon Bupati Manggarai Kornelis Dola ikut berkomentar seputar hasil Pilkada Manggarai tersebut.
“Siapapun yang diputuskan pada saat pelantikan nanti maka itu yang terbaik bagi kita. Bapa Hery Nabit dan Bapa Heri Ngabut adalah Bupati kita semua dan kita semua adalah rakyatnya,” komentar Kornelis dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Senin (14/12/2020).
Menurut Dola, perbedaan pilihan pada Pilkada Manggarai beberapa waktu yang lalu bukan merupakan ancaman, tetapi lebih dilihat sebagai kekayaan intelektual dan kekayaan karakter.
Dalam Pilkada, lanjut dia, masyarakat Manggarai sangat mengedepankan keharmonisan, persatuan dan kedamaian.
“Pilkada Manggarai sangat dipengaruhi oleh transparansi informasi. Berita terkait Pilkada, apa itu visi misi, strategi, kelebihan kandidat dan lain-lain cepat beredar di masyarakat dan selanjutnya mereka jadikan ini sebagai pertimbangan untuk menentukan pilihan,” terangnya.
Menurut pensiunan PNS di Matim itu, kemenangan Pilkada biasanya karena kelebihan cara, strategi dan taktik.
Strategi dan taktik oleh lawan hampir dianggap sebagai kecurangan. Meski begitu, kata dia, ketika strategi dan taktik itu tidak melawan hukum, maka tentu saja dianggap lumrah.
“Suara hati masyarakat Manggarai sulit ditentukan. Istilah Manggarai Bea Mu’u Eta, Ngampang Nai Wa. Intensitas kunjungan, pendekatan dan pelayanan kita tidak menjadi jaminan bahwa mereka ada di pihak kita,” ujar tim sukses paket Deno-Madur itu.
“Ego wilayah bukan menjadi jaminan untuk kemenangan. Oleh perkembangan teknologi dan kemajuan infrastruktur jalan dan listrik, daerah kita menjadi daerah terbuka, istilah Manggarai Beo Baling Salang, Salang Baling Beo, setiap saat mudah dipengaruhi oleh siapa saja,” tutup Dola (VoN)