Kupang, Vox NTT-Cerita tentang peningkatan Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Kupang (STKN) hingga bertransformasi menjadi Institut Agama Kristen Negeri Kupang (IAKN) sebetulnya butuh waktu yang sangat panjang.
“Kalau saya cerita semua tentang suka dan duka memang waktunya tidak pas, yang paling penting saya cerita bagian intinya tentang suka-nya,” kata Rektor IAKN Kupang, Harun Y. Nanotis dalam sebuah ruang kerja di kampus yang baru diresmikan Menteri Agama November lalu itu yang berlokasi di Naimata, Kota Kupang, Senin (28/12/2020) siang.
Dengan wajah serius dan sesekali senyum, rektor yang menjabat kurang lebih baru 10 bulan itu menceritakan susah dan senang saat berusaha agar Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan itu berubah menjadi sebuah kampus rujukan di NTT.
Awalnya, demikian Harun, keberadaan STAKN Kupang dibentuk oleh sebuah tim inisiator pada akhir tahun 2015.
“Kami bentuk pertama kali menjawab nasib guru agama kristen di NTT. 29 September mulai ibadah perdana dan mulai perkuliahan STAKN Kupang,” ujarnya.
Lanjut dia, pada tahun 2011 mulai melakukan persiapan untuk menjadi sekolah tinggi negeri sehingga kemudian menjadi STAKN.
Bak gayung bersambut, STAKN kemudian semakin banyak diminati mahasiswa dengan jumlah kurang lebih 1000 mahasiswa pada tahun 2016 dan kini menjadi 5000 mahasiswa.
“Banyak orangtua yang minat sekolahkan anak karena kita berlakukan UKT murah. Untuk mahasiswa dengan ekonomi kurang mampu UKT sebesar Rp600.000 kelas menengah sebesar Rp900.000 dan ekonomi mampu Rp1.200.000,” katanya.
Menurut Harun, ketertarikan mahasiswa karena biayanya kuliah yang mudah dijangkau. Oleh karena itu, pihaknya kemudian berupaya meningkatkan manajemen kampus dan pada Februari 2020 lalu, STAKN Kupang berubah menjadi IAKN.
“Kalau dulu hanya ada dua program studi sekarang sudah ada 2 fakultas dan 15 program studi. Kita tidak berhenti di situ. Ke depan akan kita upayakan menjadi universitas biar lebih mencakup banyak mata kuliah,” jelasnya.
Menurutnya, transformasi STAKN menjadi sebuah institut perdana di NTT adalah sebuah hasil daei manajemen kerja yang bagus.
Selain itu, sumber daya manusia pendidik dan tenaga pendidik pun ia perhatikan secara baik.
Menurutnya, hampir semua tenaga pendidik seperti cleaning service dan securiti memikiki ijazah sarjana dan itu hasil pembiayaan pihak kampus.
“Kami habiskan 5 M untuk pengembangan SDM dengan menyekolahkan dosen. Ada 10 orang lagi studi S3 di luar negeri,” ujarnya.
Reuni Akbar Perdana
Sejak berdiri selama 17 tahun hingga mencetak alumi sebanyak 13 angkatan, IAKN Kupang pada tanggal 05 Januari mendatang akan menggelar hajatan reuni akbar dengan melibatkan sebanyak 10.000 alumnus yang tersebar di seluruh NTT.
Ketua Panitia Reuni akbar Godlif Seo menjelaskan, reuni tersebut akan dilakukan secara daring dengan mengikutsertakan seluruh alumnus IAKN Kupang.
“Ada syukuran natal, syukuran peresmian IAKN Kupang lalu kembali menceritakan tentang pengembangan STAKN Kupang menjadi STAKN lalu kini menjadi IAKN,” ujarnya.
Menurutnya, reuni akbar pada bulan Januari itu, juga akan mendata kontribusi IAKN di bidang pemerintahan dan swasta.
Reuni tersebut juga mengambil sebuah terobosan bersama sahabat membangun jaringan masa depan.
“Kami akan menyiarkan proses reuni tersebut melalui sejumlah akun media sosial agar bisa diketahui oleh masyarakat luas,” imbuhnya.
Sebagai sponsor kegiatan yakni Sejahtera Grup. Berkenaan dengan kegiatan reuni, Sejahtera Grup memberikan gratis uang muka bagi para alumni, dosen dan pegawai IAKN Kupang untuk pembelian rumah di Sejahtera Land Grup Oetalu selama bulan Januari 2021.
Selain gratis uang muka, peserta yang beruntung juga mendapatkan hadiah berupa sebuah sepeda motor.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba