Labuan Bajo, Vox NTT- Kepolisian Resor Manggarai Barat (Polres Mabar) terkesan menutupi dan tidak transparan dalam menangani sejumlah kasus.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, selama tahun 2020 lalu Polres Mabar menangani sejumlah kasus. Itu seperti kasus narkoba, penyelundupan daging rusa, dan pencemaran nama baik.
Namun hingga kini, tidak ada satupun perkembangan kasus tersebut yang diketahui publik.
Sejumlah awak media di Labuan Bajo pun telah berusaha mengkonfirmasi Kasat Reskrim AKP Libartino Silaban
pada Sabtu, 23 Januari 2021, untuk mengetahui perkembangan penanganan sejumlah yang sedang ditangani. Sayangnya, Kasat Libartino kala itu malah beralasan menunggu Kapolres Mabar AKBP Bambang Hari Wibowo.
Selama sepekan terakhir sejumlah awak media berusaha menemui Kapolres Bambang. Sayangnya, ia sangat sulit ditemui.
Tidak hanya sampai di situ, para awak media kemudian mengkonfirmasi Berto, salah satu anggota Humas Polres Mabar pada Selasa, 19 Januari 2021 dan Sabtu 23 Januari 2021. Sayangnya, jawaban Berto saat itu bahwa Kapolres Bambang sedang berada di luar kota.
Ketua Perhimpunan Wartawan Manggarai Barat (PWMB) Gerasimos Satria mengaku kesal dengan sikap Polres Mabar.
Satria meminta Polres Mabar proaktif dan terbuka terhadap media, sehingga kinerjanya dapat diketahui oleh masyarakat.
BACA JUGA: Lenggak-lenggok Tarian Yuvensia Meriahkan HPN di Mabar
Media juga, kata Satria, memiliki posisi penting di Indonesia yaitu sebagai pilar keempat demokrasi.
“Polres Mabar harus terbuka kepada media, selain itu juga Polres Mabar seharusnya bersinergi dengan media. Bersinergi dalam tugas pemberitaan,” ujar Satria kepada VoxNtt.com, Rabu (27/01/2021).
Ia pun meminta jajaran Polres Mabar untuk tidak takut pada media massa.
“Polisi seharusnya dapat bekerja sama dengan media dan terbuka dalam penegakkan hukum,” tegas Satria.
Ia menambahkan, media massa dan polisi tentu saja sama-sama memiliki kode etik dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
“Polisi dan media memiliki aturan dan juga batasan,” tutup Satria.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba