Labuan Bajo, Vox NTT- Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) akan membangun infrastruktur konektivitas antar-bandara, darat dan laut.
Infrastruktur konektivitas ini dibangun untuk menghubungkan 11 kabupaten di sekitar Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo.
Direktur BOPLBF Shana Fatina mengatakan, ada sejumlah tujuan dari pembangunan infrastruktur konektivitas nantinya.
Tujuannya kata Shana, yaitu untuk memudahkan wisatawan yang berkunjung.
Shana juga menjelaskan, selain memudahkan wisatawan untuk berkunjung, nantinya pembangunan infrastruktur konektivitas akan membantu sistem logistik agar rantai pasok produk lokal NTT bisa terdistribusi.
“Dan juga tentunya untuk meningkatkan daya ungkit ekonomi untuk NTT,” ungkap Shana kepada VoxNtt.com, Senin (01/02/2021).
Ia mengatakan, rencana pembangunan infrastruktur konektivitas ini digagas oleh BOPLBF.
“Iya betul,” tegasnya.
Shana menjelaskan, infrastruktur konektivitas nantinya akan menyambungkan Labuan Bajo dengan daerah di sekitarnya secara darat, laut dan udara.
“Jadi kita dorong untuk nyambung secara darat, laut, udara dengan hubungan Labuan Bajo,” tandasnya.
Sebelumnya, Shana menjelaskan pembangunan infrastruktur konektivitas bandara ini untuk memudahkan akses wisatawan.
“Konektivitas dengan penerbangan kecil seperti ini nantinya akan seperti di Kepulauan Hawai yang merupakan negara bagian Amerika Serikat di Samudera Pasifik,” kata Shana seperti dilansir Kompas.com dalam diskusi virtual bertajuk ‘Labuan Bajo, New Bright Future Paradise” yang digelar Garuda Infrastructure, Kamis (28/01/2021).
Pasalnya, kata dia, NTT juga merupakan daerah kepulauan. Tanpa didukung konektivitas maka akan sangat sulit untuk menjangkau destinasi yang tersebar di kawasan tersebut.
Selain konektivitas antar-bandara di 11 Kabupaten, BOPLBF juga telah menyiapkan konektivitas darat dan laut.
Hingga saat ini, Shana mencatat jumlah kapal laut yang telah beroperasi sebagai kendaraan bagi para wisatawan yang menghubungkan satu kawasan dengan lainnya sekitar 481 unit.
Armada tersebut akan ditambah seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang ke kawasan tersebut.
“Kalau kita ngomong Labuan Bajo dan wisata bahari ini adalah tantangannya karena saat ini kami memiliki 481 kapal yang perlu kita atur dan kelola sehingga semuanya bisa menikmati setiap kawasan dengan konteks quality tourism,” kata Shana.
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba