Oelamasi, Vox NTT- Wakil Bupati Kabupaten Kupang Jerry Manafe mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyukseskan program “stunting kelar dengan bayi, ibu dan remaja kita unggul” (Tikar Biru).
“Saya mengajak kita semua untuk bersama mewujudkan Tikar Biru sebagai program inovasi Kabupaten Kupang,” ajak Wabup Jerry saat membuka kegiatan evaluasi kinerja tahun 2020, analisis situasi dan rencana kegiatan tahun 2022, integrasi intervensi gizi dalam pencegahan dan penurunan stunting tahun 2021 di Aula Kantor Bupati Kabupaten Kupang, Selasa (23/02/2021) siang.
Ia menjelaskan, dalam penanganan stunting, pemerintah harus memiliki target baik secara nasional, provinsi maupun kabupaten.
“Kita harus terus memantau agar jangan sampai kita keluar dari target yang kita pantau. Oleh karena itu dengan kegiatan evaluasi ini semoga kita bisa berpikir bersama dan memberi inovasi baru agar mendapat esensi tertinggi dalam penanganan stunting di Kabupaten Kupang,” tandas Wabup Jerry.
Ia pun berharap agar kegiatan analisis situasi tetap dilaksanakan agar mengetahui masalah, kendala dan sampai di mana keberhasilannya.
Jerry juga memberikan apresiasi bagi para pimpinan OPD terkait seperti Kadis Kesehatan, Kepala BP4D, Kadis P2 KBP3A, para LSM, para Camat dan Kades, para awak media, Kapus dan jajarannya dalam penanganan stunting.
Menurutnya, di Kabupaten Kupang angka stunting dari sebelumnya mencapai 40%, sekarang turun hingga 25%.
Hal ini, kata dia, bukan merupakan kebetulan semata, melainkan karena kerja keras dari semua pihak.
Ia pun mengharapkan para Camat agar tetap membantu puskesmas, posyandu dan pustu serta instansi lainnya. Sebab masalah stunting tidak bisa hanya dikerjakan oleh Dinkes sendiri karena menyangkut dengan ekonomi rumah tangga, terutama terkait dengan makan, minum dan ketersediaan air.
Wabup Jerry juga mengajak agar tidak cepat puas dengan kondisi yang ada. Hendaknya memakai pola penanganan stunting lewat program Tikar Biru untuk terus maju.
Bagi para kepala puskesmas, lanjut dia, harus lebih memperhatikan stunting dan Covid-19 agar lebih baik dari sebelumnya.
Menurut dia, sudah waktunya untuk bekerja bukan sebagai trouble maker di suatu tempat.
Dengan menekan angka Covid-19 diharapkan kesejahteraan dan hak-hak di posyandu, pustu dan puskesmas bisa diperhatikan.
“Kadis Kesehatan diharapkan tegas dan membentuk tim kecil untuk mencari tahu Kapus yang tidak memberikan hak dari para bawahannya,” sambung Jerry.
Selain penanganan stunting, dalam sambutannya pula Wabup Jerry mengingatkan bahwa angka warga yang terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Kupang sudah cukup melonjak. Sebab itu, ia berharap semua pihak tidak menganggap enteng dengan penyebaran Covid-19.
“Ini akan menjadi masalah yang cukup besar jika kita tidak bergotong royong dan bersama-sama dalam melaksanakan protokol kesehatan,” tegasnya.
Ia juga berpendapat bahwa stunting lebih mudah diatasi daripada Covid-19 yang setiap saat grafiknya naik drastis.
Pada bulan Januari hingga Februari, misalnya, sudah mencapai lebih dari 300 orang di Kabupaten Kupang terkonfimasi Covid-19.
“Ini bukan hanya tugas dari para tim medis dan Satgas terkait, melainkan tugas kita semua untuk mengatasi persoalan Covid-19. Tahun ini terjadi refocusing untuk Covid-19 sebesar 8% (kurang lebih di atas 50 Miliar),” katanya.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba