Kefamenanu, Vox NTT-Simon Seu (81) warga Kampung Loel, RT 08, RW 04, Desa Fafinesu C, Kecamatan Insana Fafinesu, Kebupaten TTU ditemukan tewas di kediamannya, Rabu (03/03/2021).
Sosok yang sudah tua renta itu ditemukan meninggal dunia oleh anak kandung dan menantunya.
Almarhum diduga kuat meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan rumahnya sendiri.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, Rabu (03/03/2021), sekitar pukul 08.00 Wita Bernadus Poni yang diketahui merupakan anak kandung korban mendatangi kediamannya.
Bernadus dan sang istri datang untuk melihat keadaan korban yang saat ini diketahui tinggal sendiri.
Saat tiba, terlihat pintu depan rumah korban dalam keadaan tertutup.
Sehingga keduanya berinisiatif untuk pergi mengelilingi rumah untuk memanggil korban.
Saat tiba di bagian samping rumah yang merupakan kamar tidur korban, terlihat tembok sudah roboh.
Mereka menoleh ke kamar dan melihat korban sudah tertindih reruntuhan tembok.
Melihat itu Bernadus dan sang istri pun langsung berteriak mencari bantuan.
Para tetangga kemudian langsung berdatangan dan memecahkan tembok yang menindih. Jasad korban pun berhasil dievakuasi.
Kapolsek Insana Utara Ipda Dominggus D.N.S.L Duran saat dikonfirmasi VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp membenarkan adanya kejadian nahas itu.
Ia mengaku pasca-mendapat informasi, dirinya dan beberapa anggota langsung turun ke lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Kematian korban murni karena musibah.
“keluarga semua sudah menerima musibah yang dialami oleh kakek tersebut,” tuturnya.
Ipda Dominggus menambahkan, berdasarkan hasil pantauan polisi, rumah korban yang roboh tersebut memang terlihat sudah tidak layak.
Beberapa bagian tembok rumah terlihat sudah hampir roboh.
Sehingga ia mengimbau agar masyarakat lainnya bila rumahnya sudah mulai rusak hendaknya direnovasi atau tidak ditinggali.
“Untuk warga masyarakat yang apabila kondisi rumahnya sudah tidak layak huni agar dapat direnovasi atau diperbaiki sehingga musibah seperti ini tidak terjadi lagi,” imbaunya.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba