Ruteng, Vox NTT- Kondisi Pasar Inpres Ruteng sungguh memprihatinkan. Di tangga sebelah timur pasar tersebut, terlihat sampah yang berserakan.
Penjual yang datang melewati titik itu harus rela menutup kedua hidung dengan menggunakan dua tangan untuk menutup bau busuk hasil tumpukan sampah yang tidak terurus itu.
Tidak hanya di tangga sebelah timur, di tangga menuju lantai dua juga terdapat sampah yang berserakan. Genangan air juga tampak memenuhi tangga menuju lantai dua.
Labawi, salah satu penjual pakaian di Pasar Inpres Ruteng mengaku sangat terganggu dengan kondisi pasar yang tampak kotor dan kumuh serta berbau menyengat.
“Ini sampah-sampah dari atas, pak. Kalau di sini kan bersih. Tapi sampah-sampahya dari atas. Air kencing juga dari atas sehingga menyebabkan bau,” kata Labawi saat ditemui di Pasar Ruteng, Rabu (03/03/2021).
Pria asal Sulawesi Tenggara ini mengaku situasi pasar yang dipenuhi tumpukan sampah dan berbau tersebut berpengaruh terhadap barang jualannya.
Selama pasar tidak terurus, kata dia, barang dagangannya tidak banyak yang laku karena pembeli jarang ke sana.
“Jelas berpengaruh karena di sini kan bau. Orang tidak mau datang ke sini. Ada yang tinggal di atas dan mereka cuci piring di situ. Airnya dibuang begitu saja. Kalau dulu sebelum ada yang tinggal di atas, tempat ini bersih. Dan pendapatan saya juga lumayan,” ujar Lebawi.
Ia kemudian mengharapkan agar para penjual di sana tetap memerhatikan kebersihan pasar dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Selain itu, ia juga mengharapkan agar Pemda Manggarai turun tangan menangani sampah di Pasar Inpres Ruteng.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Danianus Mas, salah satu penjual tembakau di Pasar Ruteng.
Ia mengharapkan agar pemerintah turun tangan menyelesaikan persoalan tumpukan sampah yang tidak terurus tersebut.
Danianus mengatakan, kondisi Pasar Inpres Ruteng yang dipenuhi sampah tersebut sangat mengganggu aktivitas jualannya.
BACA JUGA: Ruteng, Sampah dan Deno Kamelus
Ia termasuk salah satu orang yang tidak nyaman dengan situasi tersebut.
Namun karena tidak ada solusi, maka Danianus terpaksa bertahan berjualan di tempat tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHD) Manggarai Kanisius Nasak menyampaikan bahwa tugas Dinas Lingkungan sebatas mengangkut sampah yang ada di-container untuk dibawa ke Tempat Pengelolaan Akhir (TPA).
DLHD, kata Nasak, tidak bertugas untuk memungut sampah yang berserakan.
“Tugas kami rapikan dari container, terus angkat ke TPA. Kan gitu,” jelas Nasak di ruang kerjanya, Selasa (09/03/2021) sore.
“Dulu kita pernah turun untuk bersih. Tapi itu sifatnya edukasi, mendidik. Ini lho cara bersih-bersih, taruh di dalam karung. Kalau saya mau lebih dalam lagi soal cara berpikir kita masyarakat ini lucu pak, buang saja sampah itu dari atas motor,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sejauh ini DLHD Manggarai telah menyediakan dua container besar di Pasar Inpres Ruteng.
“Kami di Dinas Lingkungan Hidup sangat tidak setuju kalau ada warga yang membuang sampah di sembarangan tempat. Kita semua masyarakat Manggarai tidak berharap untuk membuang sampah di sembarang tempat. Di Pasar Inpres itu, sudah ada container besar di situ. Tinggal dimanfaatkan itu,”
Ia kemudian mengharapkan agar pemilik stan yang ada di Pasar Inpres Ruteng membersihkan stannya masing-masing, sehingga kebersihan tetap terjaga dengan baik.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba