Kupang, VoxNtt.com-Sebagai wadah pembinaan dan pengkaderan, Kesatuan Mahasiswa Pelajar Komodo (KMPK)-Kupang menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) yang berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 10 – 14 Maret 2021 di Sekolah Tinggi Teologi Musafir (STTM), Naioni Kota Kupang.
Ketua Panitia, Tarsisius Harman, mengatakan, MPAB merupakan bagian penting dari pendidikan formal untuk melahirkan kader baru dalam tubuh KMPK-Kupang. Adapun basis pengorganisiran organisasi ini, ialah mahasiswa yang berasal dari kecamatan di manggarai barat, yakni: Kecamatan Komodo, Kecamatan Sanonggoang, Kecamatan Boleng, Kecamatan Mbeliling.
Dalam kegiatan itu para peserta akan mendapatkan materi-materi dasar sebagai bentuk transformasi nilai, baik bersifat formal maupun non-formal.
Tarsi menjelaskan, melaksanakan kegiatan di tengah pandemi, beragam tantangan harus dihadapi. Terutama dalam proses penjaringan anggota atau peserta, yang selama ini kerap menjalani aktivitasnya dengan serba online. Sehingga cukup sulit dalam mengidentifikasi.
Selain itu, dalam melaksakan kegiatan lapangan, mereka juga dituntut untuk tetap taat menerapkan protokol kesehatan.
“Pelaksaan kegiatan MPAB kali ini, tentu memiliki tantangn yang cukup kompleks bagi panitia pelaksana. Dimana kegiatan ini dilaksakan dalam situasi pandemi covid 19, yang menuntut kami untuk tetap menaati atau menjaga protokol kesehatan,” ungkap Tarsi.
“Selain itu kami dituntut untuk mampu mengorganisir basis yang merupakan kaum milenial, yang tentunya tidak terlalu tertarik dengan hal – hal yang bersifat formal organisasi. Adapun metode pendekatan yang kami pakai adalah melalui pendekatan secara lansung dan menggunakan literasi digital dan memanfaatkan teknologi komonikasi sebagai media agitasi, untuk mengakomodir mereka,” lanjutnya.
Baca: Mengaku Dibebaskan Tuhan Yesus, Jaksa Kasasikan Putusan Kasus Jonas Salean
Dalam MPAB kali ini, KMPK-Kupang berhasil menjaring 30 orang. Hal itu, dikatakan Tarsi sebagai hasil kerja sama panitia dan senior serta semua pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan tersebut.
Ketua stering comite Emilia M. T. M. Pab mengatakan, di era globalisasi yang kian bergerak cepat ini, membutuhkan kader-kader muda yang tangguh, siap beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Karena itu, dalam kegiatan itu, mereka mengusung tema, “Melahirkan Kader yang Optimis, Solutif dan Bermoral di Tengah Arus Globalisasi”.
“Tentu ini tidak hanya sekadar tema. Ada pendasaran dari kami sebagai stering comite selaku perancang kegiatan. Kader KMPK harus selalu optimis dan siap dalam setiap situasi dan kondisi. Apapun tantangannya,” tegasnya.
Emilia, juga menyinggung soal merosotnya moral kaum muda saat ini, yang menurut dia sebagai akibat dari perkembangan zaman, yang kian mengarahkan kaum muda menjadi pribadi individualistik. Lalu kurang peka dengan kondisi sosial yang terjadi di sekitar.
Karena itu, Ia berharap, KMPK-Kupang sebagai organisasi pembinaan harus benar-benar memberikan pemahaman yang baik dalam menyadarkan mahasiswa agar peduli terhadap lingkungan sekitar.
Ia juga mengharapkan agar mahasiswa, khususnya anggota KMPK-Kupang untuk selalu tampil sebagai pembawa solusi, dengan pikiran-pikiran konstruktif bagi masyarakat, khususnya bagi kaum muda agar tidak mudah terjerumus dalam pergaulan yang berdampak buruk bagi kehidupannya.
Sementara, Weli Waldus selaku Ketua Umum KMPK-Kupang Periode 2020/2021 dalam pidatonya mengatakan, kegiatan itu seyogyanya dilaksanakan pada Januari lalu. Karena Covid-19, akhirnya dipending sekitar dua bulan.
Walau saat ini pandemi Covid-19 tak kunjung berakhir, demi menjaga eksistensi organisasi, kegiatan tetap dijalankan.
“Empat hari kita melaksanakan kegiatan di tempat ini, tentu ada banyak pengalaman dan ilmu yang kita dapat. Dimana semua pengalaman-pengalaman tersebut, akan menjadi bekal kita masing-masing dalam menapaki perjalanan hidup, terutama dalam kehidupan berorganisasi,” ujarnya.
“Ketika kita berbicara tentang bangsa dan negara, tentu kita juga berbicara tentang peran serta andil kaum muda. Bagaimana perjuangan mahasiswa dalam menjaga keharmonisan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Saya berpikir, KMPK-Kupang, walaupun hanya berlandaskan asas kekeluargaan, bagi saya sikap kritis maupun idealisme sebagai ciri khas seorang mahasiswa, mesti tetap dijaga dan dirawat,” tandas Waldus.
Baca: Soal Dugaan Perekrutan Teko secara Senyap, Elemen Masyarakat Bakal Gugat Kepala BKD NTT
Karena bagaimanapun, tegas Waldus, orang muda hari ini akan selalu menuju ke masa depan. Karena itu, sejak dini harus disiapkan agar kelak dapat menjadi pemimpin di masa depan.
“Dan MPAB yang sudah kita lewati bersama ini, adalah salah cara untuk membentuk dan menata serta mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan bangsa Indonesia. Selain itu, proses ini juga adalah cara untuk mengatasi krisis kader di masa depan,” tuturnya.
Sementara itu, Aloysius Min selaku dewan Pembina KMPK-Kupang dalam sambutan mengatakan, dalam setiap kehidupan, situasi atau keadaan bukan menjadi alasan yang tepat untuk berhenti melangkah atau bergerak.
“Situasi dan keadaan adalah ujian bagi kita semua. Bahwasannya, apakah kita mampu untuk menghadapinya atau tidak? Tentu, jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Bila kita menjawab mampu, itu berarti kita ingin mau maju. Namun, bila kita menjawab tidak mampu, maka itu akan menjadi celaka yang lebih hebat bagi adik-adik sekalian,” tegas Alo.
KMPK Kupang, terang Sekretaris IKMR-Kupang ini, mempunyai sejarah yang panjang sejak tahun 1978. Menurut dia, KMPK-Kupang telah melahirkan banyak kader hebat baik yang ada di Manggarai Barat maupun yang masih ada di Kota Kupang.
“Dimana mereka semua lahir dari proses yang panjang,” ujar Alo.
Alo Min berpesan kepada semua mahasiswa, terutama yang terlibat dalam organisasi pengkaderan di manapun, agar setia dalam menjalani seluruh proses pembinaan.
Karena menurut Alo, menjadi hebat itu diawali dengan menempuh tempaan yang keras.
“Setialah terhadap proses. Cintailah sebuah proses. Karena sejatinya, proses itu tidak mengkhianati hasil. Tidak ada orang hebat muncul karena proses yang instan. Tetapi orang hebat, muncul karena melalui proses yang panjang,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan PMKRI Kupang itu. (VoN)