Kefamenanu, Vox NTT-Bronjong di bantaran Kali Maslete, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU ambruk beberapa waktu lalu. Bronjong tersebut dibangun Dinas PUPR Kabupaten TTU tahun 2019 lalu.
Bronjong dikerjakan oleh CV Tapak Saron dengan pagu anggaran senilai Rp965 juta.
Akibat ambruk, saat ini sejumlah rumah warga yang terletak di bantaran kali terancam terkikis tanah longsor.
Selain itu ancaman banjir pun menghantui warga di bantaran Kali Maslete.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi, Minggu (21/03/2021), terlihat bronjong yang roboh terletak tepat di tikungan kali. Panjangnya kurang lebih 20 meter.
Dari bronjong yang roboh tersebut, tampak sebagian kawat dan batu sudah habis terseret arus air. Sedangkan sebagian kecil masih terlihat di lokasi.
Terlihat juga beberapa rumah warga yang berada tidak jauh dari tebing bronjong sudah roboh. Jika tidak segera diperbaiki, maka rumah warga terancam terseret arus kali.
Saat VoxNtt.com mengunjungi lokasi, terlihat tim ahli dari Politeknik Negeri Kupang bersama tim Kejari TTU, serta Kepala Dinas PUPR Kabupaten TTU Yanuarius Salem dan staf juga sementara berada di sana.
Terlihat tim kejaksaan dan tim ahli sementara melakukan pemeriksaan terhadap bronjong yang ambruk tersebut.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggali di bagian depannya untuk menghitung tingkat lapisan bronjong di bagian bawah.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten TTU Yanuarius Salem saat diwawancarai VoxNtt.com mengatakan, pagu awal untuk pengerjaan bronjong sesuai nilai kontrak sebesar Rp800 juta lebih.
Namun saat pelaksanaan proyek di lapangan, kata dia, pengerjaan bangunan bronjong membutuhkan tambahan anggaran. Sehingga dilakukan adendum anggaran dan totalnya menjadi Rp965 juta.
“Saat perencanaan itu tinggi bronjong dari tanah 2,5 meter tapi saat pelaksanaan di lapangan masyarakat bilangnya kalau air sering naik sampai di atas, makanya kemudian dinaikkan tingginya sehingga dilakukan adendum anggaran,” jelasnya.
Yanuarius pada kesempatan itu menolak memberikan tanggapan terkait penyebab ambruknya bronjong tersebut.
Menurutnya, saat ini tim ahli dari Politeknik Negeri Kupang sementara melakukan pemeriksaan.
Ia pun mempersilakan tim teknis yang memutuskan apa penyebab dari ambruknya bronjong.
“Dari Poltek kan sudah periksa jadi nanti biar dari poltek yang memutuskan berdasarkan analisa-analisa keadaan fisik dan juga curah hujan saat kejadian tapi pada prinsipnya kontraktor siap untuk memperbaiki tergantung hasil analisa nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Intel Kejari TTU Benfrid C.M.Foeh kepada wartawan mengaku saat ini pihaknya baru melakukan pengumpulan bahan keterangan terkait ambruknya bronjong tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, jelas dia, kemudian akan ditentukan sikap selanjutnya terkait kasus tersebut.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Ardy Abba