Kupang, VoxNtt.com-Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/03/2021) merupakan jaringan Jamaah Ansharust Daulah (JAD).
Menurut Kapolri Sigit, pelaku bom bunuh diri ini juga terafiliasi dengan teroris yang melakukan bom bunuh diri di Jolo, Filipina, pada 2018 lalu.
Diketahui, JAD merupakan salah satu jaringan yang berafiliasi dengan ISIS. Anggota JAD ini disebut sebagai pelaku serangan teror yang berulang kali terjadi di Indonesia.
Jaringan ini berpotensi untuk menyebar ke mana saja. Karena itu Polisi mengimbau kepoada seluruh masyarakat untuk segera melaporkan bila ada hal-hal yang mencurigakan.
Baca: Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Digrebek Polisi
Namun demikian, Polisi juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tak perlu panik.
Sebelumnya diinformasikan, pelaku bom bunuh diri yang diketahui pasangan laki-laki dan perempuan itu berboncengan sepeda motor lalu meledakan Bom di depan Gereja Katedral Makassar.
Melansir detik.com, JAD merupakan organisasi teroris yang dibentuk Aman Abdurrahman di Nusakambangan. Sebagaimana dikutip dari laman resmi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), JAD dinyatakan sebagai bagian dari jaringan teroris global lewat Perintah Eksekutif (E.O.) 13224.
JAD ini juga disebut sebagai korporasi yang mewadahi aksi terorisme. Pada 31 Juli 2018, PN Jaksel menyatakan terdakwa JAD terbukti secara sah berafiliasi dengan ISIS (Islamic State in lraq and Syria) atau DAESH (Al-Dawla Ill-Sham) atau ISIL (Islamic State of Iraq and levant) atau IS (Islamic State). (VoN)
https://www.youtube.com/watch?v=wTlbQ_FLyxY