Ruteng, Vox NTT- Hujan lebat beserta angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa hari terakhir telah menyebabkan bencana di beberapa tempat.
Salah satunya terjadi di Desa Jaong Kecamatan Satarmese. Akibat hujan deras dan angin kencang, gedung SDK Jaong yang sekarang dimanfaatkan sebagai Kapela di desa itu mengalami rusak berat. Beberapa sengnya terlepas hingga berserakan di belakang gedung.
Situasi itu mendorong Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit untuk melakukan pemantauan sekaligus pengecekan, Selasa (06/04/2021). Pantauan VoxNtt.com, Nabit bersama rombongan tiba di lokasi pukul 17.02 Wita.
Di hadapan wartawan, Nabit mengatakan, gedung tersebut akan dibantunya.
“Tapi dengan melihat situasi ini kan kita mencoba untuk membantu tetapi ketersediaan ruangan rupanya memang sudah cukup. Tapi tahun depan itu kita arahkan untuk kegiatan lain sudah di sini yah. Bangunan tetap kita akan bantu untuk sekolah ini,” jelas Nabit ketika dimintai komentarnya oleh wartawan usai diskusi bersama masyarakat dan aparatur desa di sekolah tersebut.
Nabit juga menyentil terkait kebutuhan masyarakat Desa Jaong akan tempat ibadat. Pemerintah, kata dia, akan ikut berjalan bersama masyarakat Desa Jaong untuk sama-sama membantu.
“Sedangkan kebutuhan masyarakat untuk ibadat di hari Minggu, itu kita sudah sepakati bersama dengan Romo Vikep (Geradus Janur) tadi dengan kepala desa juga perwakilan kelompok masyarakat untuk sama-sama membangun Kapela. Tahun ini kita akan mulai. Saya sebagai pribadi dan atas nama pemerintah juga berterima kasih karena gagasan membangun Kapela itu meski tidak datang dari pemerintah juga datang dari Romo Vikep disambut baik oleh masyarakat,” jelasnya.
Ia pun mengharapkan agar semangat kebersamaan terus menerus dipupuk agar agenda-agenda itu bisa berjalan optimal.
“Karena pemerintah tidak punya kekuatan sepenuhnya untuk membangun sebuah kapela sendirian tetapi harus kerja sama dengan masyarakat. Semangat itu yang kita mau bangun kedepan. Semangat untuk membangun bersama-sama,” tambahnya.
32 Laporan Bencana
Sebagai informasi, Hingga Senin (05/04/2021) siang, Pemerintah Kabupaten Manggarai telah mengantongi sementara kejadian bencana sebanyak 32 laporan.
Rinciannya, ada 25 laporan yang diakibatkan oleh hujan deras dan angin kencang, satu laporan gelombang pasang, satu laporan tanah bergerak, dua laporan tanah longsor, serta tiga laporan banjir.
“Total fasilitas terdampak akibat bencana ini sebanyak 41 unit dengan rincian rumah warga 25 unit, fasilitas umum 7 unit, fasilitas pemerintah 6 unit, dan fasilitas pendidikan 3 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24 fasilitas mengalami rusak berat dan 17 fasilitas lainnya rusak sedang,” papar Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah Manggarai Lodovikus D. Moa, Senin (05/04/2021), pukul 12.00 Wita.
Lodovikus mengungkapkan kerusakan akibat angin kencang terjadi di empat kecamatan yakni Satarmese Utara, Cibal, Ruteng dan Langke Rembong.
Dari empat kecamatan itu, yang paling banyak terdapat di Kecamatan Langke Rembong dengan jumlah laporan sebanyak 20.
Selain itu, Kecamatan Cibal dan Ruteng masing-masing dua laporan serta Satarmese Utara dengan jumlah laporan sebanyak satu.
Sedangkan terkait laporan gelombang pasang terjadi di Desa Robek Kecamatan Reok. Gelombang pasang itu mengakibatkan sejumlah rumah dan jalan rabat beton rusak.
Lalu, laporan tanah bergerak berlokasi di Desa Lalong, Kecamatan Wae Ri’i yang mengakibatkan sejumlah rumah warga terancam roboh.
Selanjutnya, laporan tanah longsor terjadi di Desa Wewo, Kecamatan Satarmese. Akibatnya, ruas jalan tertimbun longsor.
Kemudian, tanah longsor ada di salah satu rumah warga di Kelurahan Watu, Kecamatan Langke Rembong yang menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) rusak berat.
Sedangkan laporan banjir terjadi di dua kecamatan, yakni Satarmese Barat dan Satarmese.
Satu laporan banjir di Desa Hilihintir, Kecamatan Satarmese Barat yang mengakibatkan saluran irigasi Wae Mau II rusak berat.
Kemudian, di Kecamatan Satarmese satu laporan di Desa Paka yang menyebabkan saluran irigasi sekunder Wae Mantar II rusak berat. Satu laporan di Desa Iteng yang menyebabkan kerusakan pada ruas jalan Pong Kukung-Melo.
Terhadap laporan bencana tersebut, pihak BPBD Manggarai telah melakukan monitoring dan penanganan.
Untuk wilayah di luar Kecamatan Langke Rembong, BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait dan pihak kecamatan untuk melakukan penanganan.
Penulis: Igen Padur
Editor: Ardy Abba