Kupang, Vox NTT – Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Gregorius Agung Oeleta, Keuskupan Agung Kupang menggalang dana untuk korban
bencana badai siklon tropis Seroja yang menghantam wilayah itu hampir sepekan.
Kegiatan yang melibatkan seluruh anggota OMK Paroki St. Gregorius Agung Oeleta itu berlangsung di perempatan lampu merah Polda NTT dan sekitarnya, Senin (12/04/2021).
Anggota yang mengikuti aksi itu di bawah arahan Ketua OMK Paroki St. Gregorius Agung Oeleta Saturminus Jawa. Atas antusias warga Kota Kupang, rupiah demi rupiah pun dimasukkan ke dalam kotak sumbangan.
Ketua OMK Paroki St. Gregorius Agung Oeleta Saturminus Jawa mengatakan,
aksi penggalangan dana ini sebagai bentuk keprihatinan dan spontanitas untuk korban pascabencana badai siklon tropis Seroja.
Christian, demikian ia disapa, menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya yang sudah memberikan bantuan.
Dukungan warga Kota Kupang benar – benar dirasakan. Mereka memberi dengan sangat antusias dan iklas untuk para korban badai siklon tropis Seroja.
“Kami hanya berdiri di pinggir jalan dengan kotak yang bertuliskan OMK St. Gregorius Agung Oeleta Peduli korban Badai Seroja,” kata Christian kepada VoxNtt.com, Senin malam.
Kepedulian warga Kota Kupang sangat tinggi terhadap para korban bencana. Kata dia, mungkin juga yang memberikan bantuan mengalami hal serupa akibat badai Seroja ini.
Tetapi mereka memberi dengan ketulusan. Sebab banyak warga yang mengalami dampak lebih besar akibat badai ini hingga semua rumah dan fasilitas rusak dan hilang, bahkan ada yang memakan korban jiwa.
“Kami dari Orang Muda Katolik Oeleta – Kupang sangat berterima kasih atas bantuan dari masyarakat Kota Kupang yang telah memberi dari kekurangannya,” ucap Christian.
Aksi ini kata dia, akan berlangsung sampai satu minggu ke depan. Uang yang didapatkan itu akan dikumpul baru dikirim ke daerah-daerah yang terdampak akibat bencana tersebut.
“Dan informasikan kembali kepada warga Kota Kupang dengan besar jumlahnya yang kami dapatkan sebelum dikirim ke berbagai daerah di beberapa kabupaten yang sangat membutuhkan,” ujarnya.
Pengiriman dana itu tambah dia, baik lewat pemerintah setempat atau melalui posko – posko pengungsian.
“Kami orang muda tidak memiliki uang untuk membantu langsung para korban tetapi aksi kami ini adalah sebagai media penyalur dari pemberian saudara- saudari. Kami hanya menyediakan tenaga untuk aksi kemanusiaan ini,” ucap Christian.
Ia menambahkan, hasil penggalangan dana itu sebesar Rp1.588.600.
Penulis: Tarsi Salmon
Editor: Ardy Abba