Ruteng, Vox NTT- Edi Hardum, advokat dari Kantor Edi Hardum & Partners menyoroti keberadaan akun facebook palsu (fake account) di tengah kepemimpinan Herybertus G.L Nabit dan Heribertus Ngabut (Hery-Heri) di Manggarai.
Menurut Edi, keberadaan dan aksi udara akun palsu tersebut tidak membuat rezim Hery-Heri sukses dalam memimpin Kabupaten Manggarai.
Ia mengatakan, Hery-Heri telah memenangkan kontestasi Pilkada Manggarai pada tahun 2020 lalu. Keduanya sudah mulai memimpin Kabupaten Manggarai sejak mereka dilantik pada Februari 2021 lalu.
“Dalam catatan saya, Pilkada Manggarai 2020 tidak terlepas dari permainan curang. Permainan curang tentu dilakukan masing-masing paslon untuk memenangi persaingan,” kata Edi dalam rilis yang diterima wartawan, Jumat (23/04/2021).
Menurut Edi, berbagai macam kecurangan-kecurangan telah dimainkan kedua paslon saat Pilkada 2020 lalu termasuk “perang udara” dengan menggunakan akun media sosial palsu (fake account), terutama facebook.
Ia pun menyayangkan para pengguna akun palsu dari “pihak H2N” yang masih saja digunakan sampai saat ini. Salah satu contoh akun atas nama Obb (Orang Bupati Baru). Obb ia sebut bermukim di Surabaya.
“Mengapa saya mengatakan, “pihak H2N”? Karena sangat terlihat, ketika saya memberikan kritikan konstruktif untuk Bupati dan Wakil Bupati terpilih H2N, akun palsu ini muncul membela dengan cara-cara tidak sopan, tidak logis dan tidak berargumentatif. Bahkan menurut saya secara tidak langsung merusak citra H2N,” ujar Edi.
Advokat Peradi itu mengungkapkan, selain akun palsu, ada grup bernama “Manggarai Bebas Berpendapat”.
Ia mengaku, tulisan atau komentarnya mengenai polemik penambahan tenaga harian lepas (THL) atau mungkin tulisan dari siapa saja, yang memberi masukan dan kritikan konstruktif kepada pemerintah, justru di-bully tanpa argumentasi rasional.
Ada saja anggota grup tersebut, membuat komentar tandingan. Bahkan mengeroyok mem-bully pihak yang memberi kritikan konstruktif tersebut.
“Yang memberi komentar di sana, sangat terlihat orang-orang yang tanggung secara akademis. Mereka belum paham arti denotatif dan arti konotatif atas pilihan kata dari pemikiran orang yang mereka persoalkan. Mereka juga tidak paham dengan kata-kata sesuai EYD dan kata-kata berdasarkan gramatikal,” tegas Edi.
Ia mengaku, ada banyak rekannya di Manggarai yang ia hubungi. Sebagian dari mereka menjawab bahwa grup “Manggarai Bebas Berpendapat” adalah group senjatanya Bupati sekarang.
“Apa benar? Saya masih menyangsikan. Ada yang menjawab, mereka-mereka itu adalah orang-orang yang cari muka dengan Bupati dan Wakil Bupati. Ada teman yang melacak beberapa dari anggota grup, diketahui hanya pengangguran yang pendidikannya tanggung,” urai Edi.
Menurut dia, menjawab kritikan terhadap pemerintahan Hery-Heri dengan akun palsu dan grup keroyokan “Manggarai Bebas Berpendapat” bukanlah cara yang baik dan benar mendukung pemerintah, dalam hal ini Hery-Heri.
Ia mengingatkan, Hery-Heri bukan hanya milik para pendukung ketika kampanye Pilkada lagi. Bukan hanya milik Laskar 88 lagi, akan tetapi milik semua orang Manggarai. Bahkan orang Indonesia di mana pun berada.
Edi meminta Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit dan Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut harus konsisten dengan komitmen sebelumnya, yang mana mempersilakan masyarakat, siapa saja, terutama pers memberikan masukan atau kritikan.
Untuk itu, Edi meminta agar Hery-Heri tidak memakai topeng dengan menggunakan akun palsu dan grup keroyokan yang menangkis kritikan yang konstruktif. Hadapi dengan ksatria, baik langsung maupun juru bicara.
“H2N saya tahu baik adalah orang-orang terpelajar, paham demokrasi; dan saya tetap akan mengkritisi kalian berdua dengan konstruktif. Ini cara saya mendukung pemerintah di negara ini terutama bapak berdua sebagai pemegang amanah rakyat di tanah kelahiran saya,” ujar Edi.
Penulis: Leo Jehatu
Editor: Ardy Abba