Oelamasi, Vox NTT- Belasan Pemuda yang diduga Mahasiswa dari salah satu Perguruan Tinggi di Kota Kupang, melakukan serangan membabibuta di Kompleks Pemukiman Warga RT 20/RW 06 Dusun III, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, pada Jumat, (23/4/2021) siang.
Seorang warga kepada VoxNtt.com mengatakan bahwa, sekelompok pemuda itu datang lalu menyerang rumah warga dengan cara melempar pakai batu.
Akibat dari penyerangan itu, perlawanan warga menyebabkan korban luka-luka hingga 1 orang dikabarkan meninggal dunia. Informasinya, korban meninggal berasal dari kelompok penyerang.
Dari berbagai sumber yakni warga setempat yang ditanyai VoxNtt.com, lokasi kejadian berada di Jl.Sabaat III.
Dengan 2 tempat kerusuhan.
Tempat pertama yang menjadi sasaran penyerangan oleh sekelompok pemuda itu adalah rumah salah satu warga yang juga adalah korban yakni, Fransiskus Poy.
Kemudian di waktu yang sama, ada juga aksi lempar hingga menyerang warga di dalam rumah milik warga Rafael Goru warga RT 20.
Dari insiden penyerangan itu terdapat 2 korban luka yang adalah warga, yakni Fransiskus Poy dan Deus Daga. Sedangkan satu orang dikabarkan meninggal dunia. Korban diduga pelaku penyerangan. Ia tewas di rumah sakit setelah usai ikut dalam penyerangan itu.
Kepala Dusun III, Yos Bani menyampaikan setelah peristiwa serangan itu usai, mereka mengamankan 4 orang pemuda yang diduga terlibat dalam penyerangan. Keempatnya pun langsung diarahkan ke Polsek Kupang Tengah untuk mendapatkan penanganan.
Berawal dari Curi Ayam
Insiden penyerangan yang menyebabkan korban luka dan tewas itu diduga kuat memiliki kaitan dengan kasus pencurian ayam yang dilakukan oleh 2 orang bernama Erik dan Andre pada Kamis malam.
Kasus tersebut pun sudah diselesaikan secara kekeluargaan bersama RT setempat. Namun dari keterlibatan Erik dalam penyerangan siang itu, diduga kuat ada ketidakpuasan dikarenakan Frengky mendapati Erik dan Andre melakukan pencurian.
“Ini karena Frengky mendapati mereka melakukan puncurian ayam, karena si Frengky juga rumah berdekatan dengan kost itu jadi mereka tanda,” ujar Yos.
Sejak tadi malam hingga dini hari, Kepolisian yang tergabung dari Mapolda NTT dan Polres Kupang sedang menjaga ketat di lokasi kejadian, serta Tim Penyidik juga sudah melakukan tindakan untuk menelusuri peristiwa itu. (VoN).