Vox NTT- Membahas dampak buruk tetang Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 memang tidak habis – habisnya.
Selain munculnya varian baru Covid-19 dari sejumlah negara, seperti B117 asal Inggris, B1617 asal India dan B351 asal Afrika selatan, kabar terbaru menyebut virus itu dapat menyerang alat vital pria (penis), sehingga berpotensi mengganggu urusan di ranjang.
Hal itu dikarenakan cara virus yang menyerang dan merusak sistem pembuluh darah. Akibatnya, darah ke organ vital pria menjadi terhambat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, virus Corona yang menempel pada jaringan penis dari pria yang pernah terinfeksi Covid-19 diketahui menderita impotensi, meski memang telah dinyatakan sembuh.
“Kami menemukan pembuluh darah yang menyuplai bagian penis menyebabkan disfungsi ereksi,” kata Peneliti senior yang juga Direktur Program Kesehatan Urologi, dr. Ranjith Ramasyamy, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (14/05/2021).
Pada penelitian itu, para peneliti menggunakan mikroskop elektron untuk mengetahui adanya partikel virus Corona yang merusak jaringan di penis dari dua pria yang pernah terinfeksi Covid-19.
Efek dari serangan virus Corona pada pembuluh darah telah menyebabkan pembuluh darah menjadi malfungsi.
Akibatnya, dia tidak mampu menyuplai darah ke seluruh tubuh, termasuk penis layaknya kerusakan organ yang terjadi pada paru-paru, ginjal dan otak pada pasien Covid 19.
“Penis juga terpengaruh sama seperti organ-organ dalam lainnya. Sepertinya efek ini bisa permanen,” lanjut dr. Ranjith.
Disfungsi ereksi pada pria yang sebelumnya pernah terpapar virus Corona, sesungguhnya dipicu oleh tiga faktor utama.
Ketiganya, yakni efek vaskular yang ditimbulkan oleh virus Corona sehingga menyebabkan penderita mengalami hiper inflamasi di seluruh tubuh terutama di organ jantung dan otot-otot di sekitarnya. Ini seperti halnya gangguan fungsi ereksi pada penderita penyakit jantung.
Kedua, pada dampak psikologis, kecemasan akan virus dan pandemi dapat mengganggu kesehatan mental seperti stres, cemas dan depresi.
Hal ini berpotensi mengganggu fungsi seksual dan suasana batin.
Sedangkan yang terakhir virus Corona dapat merusak kesehatan secara menyeluruh pada pria yang mengalami masalah kesehatan tertentu termasuk disfungsi ereksi.
“Disfungsi ereksi bisa menjadi penanda kesehatan secara keseluruhan,” ucap ahli urologi Ryan Berglund, dikutip dari Kontan.co. id.
Untuk itu, Berglund menyarankan kepada para pria terutama yang pernah tertular Covid-19 yang tiba-tiba mengalami disfungsi ereksi, agar selalu waspada.
Selain menyebabkan masalah ereksi , Covid-19 juga berpotensi merusak testis (buah zakar). Namun belum diketahui pasti apakah kerusakan testis akibat virus Corona dapat bersifat permanen atau hanya sementara.
Penulis: Patrick Romeo Djawa