Maumere, Vox NTT- Ikatan Mahasiswa asal Manggarai di Maumere (IMAMM) menggelar Latihan Kepemimpinan Kader (LKK), Sabtu-Minggu (22-23/05/2021).
Kegiatan yang menghadirkan 40 orang anggota IMAMM itu berlangsung di Pantai Pintar Asia.
LKK berjalan di bawah tema “Mewujudkan Kader yang Bertanggung Jawab, Berkorban dan Berkompeten dalam Berorganisasi-‘Mai Ga Cama Laing Muku Ca Pu;u Neka Woleng Curup Teu Ca Ambo Neka Woleng Lako”.
Ketua Panitia Libertus Logo dalam sambutannya mengatakan, kegiatan LKK sengaja dijalankan agar anggota IMAMM memiliki daya saing sebagai agen perubahan.
Tujuan lainnya, yakni para anggota bisa menjalin tali persaudaraan. Kegiatan ini juga dalam rangka optimalisasi peran dan fungsi mahasiswa asal Manggarai dan daerah lain yang sedang kuliah di Maumere, Kabupaten Sikka.
“Kegiatan LKK juga bertujuan menjaga eksistensi dan berkelanjutan kepemimpinan dalam menumbuhkan bibit kepemimpinan kepada kaum muda sehingga tetap eksis di Kabupaten Sikka dan Manggarai,” tuturnya.
Sementara itu, mantan Ketua IMAMM periode 2020/2021, Yohanes A. Loni, dalam sambutannya menjelaskan, di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan berahkirnya di Negeri ini dan dihadapkan dengan berbagai krisis multidimensi baik krisis ekonomi, kepercayaan dan kepemimpinan dan moralitas, kehadiran orang muda sangat penting. Itu terutama untuk mengatasi krisis-krisis tersebut.
Kegiatan LKK, kata dia, diharapkan bisa membawa anggota IMAMM menjadi agen perubahan.
“Sampai saat ini mahasiswa selalu berperan impresif bahkan represif dalam menyikapi kehidupan inkondusif bangsa,” kata Yohanes.
Menurut dia, keterlibatan mahasiswa sungguh merupakan ujung tombak dan inisiator dengan muatan idealisme, kritis, serta tekad yang membara.
Meskipun dicap sebagai aktor antagonis, namun perjuangan mahasiswa tetap berpijak di atas nilai-nilai kebenaran dan keadilan, bukan sebaliknya yakni kepentingan pragmatis demi gengsi dan ambisi.
Eren, Ketua IMAMM periode 2016/2017 dalam kesempatan yang sama mengatakan, kepemimpinan harus mampu bertanggung jawab, loyalitas dan humanitas. Ketiga hal ini harus dimiliki oleh kepemimpinan dalam sebuah organisasi.
Kekuatan Emosional
Sekretaris IMAMM, Dimas Stori mengatakan, kekuatan dalam kepemimpinan yang paling mendasar adalah emosional.
Emosional menurut Dimas, harus dikontrol jika berhadapan dengan kritikan.
Sementara Ketua IMAMM terpilih periode 2021-2022, Bonafentura, dalam sambutannya, menegaskan dalam masa kepemimpinannya keterlibatan seluruh anggota dalam berbagai kegiatan dan program yang dicanangkan dapat mewujudkan IMAMM yang lebih solid, solider dan berkarakter.
Dalam keadaan apa pun, kata dia, para anggota diharapkan dapat mempertahankan asas kekeluargaan dan persaudaraan.
Wakilnya Adrianus Gideon juga berkata demikian. Semua anggota IMAMM, kata Adrianus, diharapkan mampu berjalan seiring dan sejalan dalam satu ikatan kekeluargaan.
Ia juga mengharapkan agar seluruh anggota IMAMM perlu menumbuhkembangkan sikap militan dan loyalitas dalam berorganisasi.
KR: Yohanes A. Loni
Editor: Ardy Abba