Ende, Vox NTT- Setiap tanggal 1 Juni segenap bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote memperingati Hari Lahir Pancasila.
Ada beragam kegiatan yang dijalankan dalam rangka memperingati hari lahir bangsa Indonesia itu.
Warga RT 03, Dusun Pu’usambai, Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, NTT merayakannya dengan cara bergotong royong mengerjakan jalan rabat yang sudah rusak.
Kegiatan bakti sosial tersebut diinisiasi oleh Ketua RT 03 Ubaldus Marianus Rada dengan segenap tokoh dan masyarakat.
Ketua RT 03 Ubaldus Marianus Rada mengatakan, selain dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, jalan rabat yang rusak tersebut menjadi keluhan warga setempat selama ini.
Masyarakat, kata dia, berharap jalan rabat tersebut segera diperbaiki untuk melancarkan akses perekonomian.
“Hari ini kami warga RT 03 bersepakat untuk secara bersama- sama dan bergotong-royong memperbaiki kembali jalan yang sudah rusak dengan metode swadaya dan ada material sumbangan dari Kepala Desa Nanganesa ini sebagai bentuk kebersamaan dan kepedulian warga terhadap pembanguan yang ada,” kata Ubaldus.
Ia mengaku masih banyak ruas jalan di RT 03 yang belum dirabat. Misalnya di Kompleks Baru Perumahan Santo Petrus masih jalan tanah. Akibatnya, saat musim hujan warga setempat mengalami kesulitan.
Ubaldus pun mengharapkan pemerintah dan DPRD Ende segera memperhatikan pembangunan di Desa Nanganesa, khususnya di Kompleks Pu’usambi.
Sebab menurut dia, wilayah tersebut merupakan daerah pengembangan pemukiman ke depannya.
Kepala Desa Nanganesa Ishak Ismail mengapresiasi warga RT 03 yang mempunya spirit gotong – royong yang tinggi dalam membangun desa.
Ia mengaku, saat ini Pemerintah Desa Nanganesa masih memperhatikan penanganan Covid–19, sehingga beberapa item pembangunan yang sudah direncanakan harus dibatalkan kembali.
Sebab itu, Kades Ishak berharap Pemerintah Kabupaten Ende bisa mengintervensi anggaran melalui APBD Perubahan untuk membangun ruas jalan rabat maupun gorong-gorong secara keseluruhan di Dusun Pu’usambi, Desa Nanganesa.
Kontributor: Nasan Kua
Editor: Ardy Abba