Maumere, Vox NTT- Bupati Sikka Robi Idong melakukan aksi mengejutkan pada Kamis (24/06/2021). Peletakan batu pertama pertanda launching proyek infrastruktur turap dan jalan ruas Baomekot-Ohe, Kecamatan Hewokloang sempat ditunda lantaran tidak sesuai RAB.
“Kita tunda dulu sampai lubang galian disesuaikan dengan RAB. Kalau sudah siap sore kita kembali ke sini. Masyarakat harus awasi,” ujar Bupati Robi kepada VoxNtt.com di Baomekot.
Pantauan VoxNtt.com kurang lebih pukul 14.30 waktu setempat, tokoh adat sudah memulai launching dengan ritual adat.
Tiba tahapan peletakan batu pertama, Bupati Robi yang didampingi Wakil Bupati Romanus Woga meminta lubang galian turap diukur.
Hasil pengukuran dinilai tidak sesuai desain seharusnya ukuran lubang galian fondasi turap yakni 1×1 meter.
Alhasil, Bupati, Wakil Bupati beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Aibura, Kecamatan Waigete untuk launching proyek infrastruktur lainnya.
Baru pada sore harinya, Robi Idong kembali ke Baomekot untuk melakukan peletakan batu pertama.
Pembangunan turap di Desa Baomekot tersebut merupakan bagian dari Proyek Peningkatan Jalan Kewapante-Habibola senilai Rp5.113.480.000.
Pembiayaan proyek tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2021 dengan lama masa kerja 180 hari.
Robi Idong mengaku tidak ingin ada masalah muncul belakangan berkaitan dengan proyek pembangunan di Sikka.
Menurutnya, uang rakyat harus digunakan dengan baik di antaranya untuk menyediakan fasilitas dan infrastruktur dasar yang memadai.
Untuk itu masyarakat diminta melaporkan langsung kepada dirinya melalui nomor telepon yang telah dituliskan pada baliho yang ada di lokasi proyek.
“Ini uang rakyat jadi rakyat tolong bantu awasi. Kalau ada yang tidak beres tegur atau laporkan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Robi Idong juga ingin Konsultan Pengawas menjelaskan kepada masyarakat luas bagaimana teknis pengerjaan proyek.
“Ukurannya berapa, campurannya bagaimana, ketebalan aspal bagaimana, semua harus dijelaskan sehingga rakyat bisa turut mengawasi karena rakyat yang akan menggunakan fasilitas tersebut,” tegasnya.
Jaminan Pengawas
Perwakilan PT Prima Subur selaku Pelaksana Proyek, Burhanudin tidak mempersoalkan tindakan bupati.
Ia memaklumi keinginan Bupati Robi agar proyek menghasilkan infrastruktur yang berkualitas.
“Tidak apa. Kami maklum. Tetapi kan kemarin sore Pak Bupati kembali datang untuk peletakkan batu pertama. Waktu sambutan beliau sampaikan apresiasi karena kontraktor mau menyesuaikan,” ujarnya kepada VoxNtt.com melalui telepon, Jumat (25/06/2021).
Ditambahkannya, pekerjaan turap tersebut terdiri atas 5 segmen. Segmen pertama untuk jalur Baomekot-Ohe sepanjang 2,1 km.
Dirinya menggunakan pekerja lokal dari Desa Baomekot dan Desa Rubit. Untuk sementara mereka masih mengerjakan turap pengaman. Peningkatan jalan baru akan dikerjakan pada Agustus mendatang.
Sementara itu, Konsultan Pengawas dari CV Timor Raya Kornelis Rey Kesar menegaskan dirinya siap menjamin pengerjaan proyek sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.
“Saya datang pertama langsung cek tukangnya dari mana. Saya juga orang sini, tukang juga pakai orang sini. Saya ingatkan mereka tidak boleh melenceng dari hitungan 4×1 (campuran,-red),” tegasnya, Kamis (24/06/2021).
Terkait lubang fondasi yang tidak sesuai ukuran menurutnya, itu dikarenakan tali yang digunakan sebagai ukuran tidak dipasang sehingga terlihat lebih rendah pada sisi luar.
“Ini kan tanahnya miring jadi mengikuti kemiringan tanah. Harusnya ada benang untuk menyesuaikan. Ini ada bekas galian,” terangnya sambil menunjuk ke sisi dinding lubang bagian dalam.
Meski demikian, para pekerja tetap menggali kembali lubang tersebut untuk menambahkan kekurangan sekitar 20 cm.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba