Maumere, Vox NTT- Anak pekerja pub yang dititipkan Polda NTT di shelter milik Truk F Maumere, Kabupaten Sikka diketahui kabur pada Minggu (27/06/2021) dini hari. Meskipun demikian, sikap Polda NTT dinilai biasa saja.
“Saya sudah telepon melaporkan bahwa sejak pagi (Minggu, 27/6/2021- red) kami tidak lihat 4 anak ini. Tidak ada reaksi dari Pak Fernando (penyidik- red),” ungkap Sr. Fransiska Imakulata, SSpS kepada VoxNtt.com, Senin (28/06/2021).
Sr. Fransiska menambahkan Fernando selaku penyidik Polda NTT juga mengatakan tidak menghalang-halangi upaya Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak dan Dinas Sosial Kabupaten Sikka yang hendak memulangkan anak-anak tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Khrisna yang dihubungi VoxNtt.com pada Selasa (29/06/2021) melalui pesan WhatsApp tidak menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan.
“Ok,” hanya itu jawaban Khrisna atas permohonan wawancara yang diajukan VoxNtt.com. Akan tetapi, telepon dan pertanyaaan-pertanyaan yang dikirim melalui pesan WhatsApp tidak dijawab.
Keempat anak tersebut terdiri atas 3 pekerja 999 Pub dan 1 pekerja Libra Pub. Mereka termasuk dalam 17 pekerja anak yang dirazia Polda NTT pada Senin (14/6/2021) pada sejumlah tempat hiburan malam di Maumere.
Keempat anak tersebut diduga kabur melalui tembok belakang toilet shelter. Mereka diduga menggunakan kursi untuk memanjat tembok.
Kuat dugaan ada oknum dari luar yang membantu pelarian lantaran ada tangga yang ditemukan disandarkan pada sisi luar tembok.
Tepat di belakang tembok tersebut terdapat lahan kosong yang memisahkan Truk F dengan perkampungan warga.
Sebelumnya, Polda NTT diketahui berhasil mengungkap dugaan eksploitasi anak. Ada 17 anak ditemukan bekerja sebagai pemandu lagu di 4 pub.
Rinciannya masing-masing pub sebagai berikut; 8 orang bekerja di Bintang Pub, 5 orang Shasary Pub, 3 anak pekerja 999 Pub serta 1 anak pekerja Libra Pub.
Sejak Selasa (15/6/2021) 17 anak pekerja pub tersebut dititipkan oleh Polda NTT di shelter Truk F. Sebagaimana tertulis dalam berita acara, Polda NTT menitipkan anak-anak tersebut untuk pendampingan.
Sejak dititipkan sampai dengan kejadian pelarian 4 anak, tidak ada pengamanan dari pihak Polda NTT maupun Polres Sikka.
Sebaliknya yang menjaga lokasi shelter adalah anggota Sat Pol PP Kabupaten Sikka. Sayangnya, pada Sabtu (26/6/2021) malam mereka tak melakukan penjagaan.
Pasca-kaburnya anak pekerja Libra Pub dan 999 Pub tersebut, 13 anak pekerja Bintang Pub dan Shasary Pub juga berusaha kabur pada pukul 13.00 Wita, Minggu (27/6/2021). Meski demikian, mereka berhasil dibawa kembali ke shelter.
Penulis: Are De Peskim
Editor: Ardy Abba