Atambua, Vox NTT-Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Belu menggelar kejuaraan antar-perguruan silat memperebutkan Piala Bupati Belu ke IV tahun 2021.
Mengusung tema “Melalui Kejuaraan Pencak Silat Kita Rajut Semangat Persaudaraan dan Sportivitas dalam Mengembangkan serta Melestarikan Pencak Silat sebagai Budaya Asli Bangsa Indonesia” kejuaraan antar-perguruan silat berlangsung dengan menerapkan protol Covid-19 secara ketat.
Kegiatan pertarungan seni bela diri antar-perguruan ini dibuka secara resmi oleh Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin dan akan berlangsung selama lima hari di GOR L.A Bone mulai Rabu (30/06/2021) hingga Senin (05/07/2021).
Bupati Belu dr. Agustinus Taolin dalam sambutannya mengatakan, kejuaraan Bupati Cup ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting.
Selain itu lanjut dia, untuk setiap kegiatan yang dilakukan seperti kegiatan pesta yang mengumpulkan orang banyak dan tidak bermanfaat untuk sementara dihentikan.
Bupati Agus juga mengimbau kepada pengurus IPSI untuk lebih memperhatikan para atletnya. Diharapkan acara seperti ini tetap dilakukan agar dapat dilihat hasil yang telah dicapai.
Ketua IPSI Kabupaten Belu Benedictus Manek kepada wartawan di sela-sela kegiatan mengatakan, kejuaraan Bupati Cup adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
“Hari ini kita laksanakan kejuaraan Bupati Cup yang mana kegiatan ini merupakan agenda rutin dari IPSI Kabupaten Belu setiap tahun,” ungkap Benny.
Melalui kejuaraan ini, jelas Benny, dapat menjaring atlet yang berprestasi untuk ikut berkompetisi di jenjang yang lebih tinggi seperti kejuaraan di level provinsi bahkan nasional.
“Peserta dari 6 perguruan yaitu Periai Diri (PD), Sera Panca Jaya (SPJ), Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), Tapak Suci, Cendana Wangi dan Padjajaran,” katanya.
Ditanya mengenai pelaksanaan kejuaraan di tengah pandemi Covid-19, Benny kegiatan tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Karena ini dalam masa pandemi, kegiatan ini kita gelar dengan tetap mentaati protokol kesehatan, prokes Covid-19 secara ketat dengan melarang adanya atau kehadiran penonton. Para atlet maupun pelatih yang masuk di arena ini juga wajib mencuci tangan dan mengenakan masker,” tutup Benny.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Ardy Abba