Ruteng, Vox NTT- Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menggelar kegiatan program kreativitas mahasiswa dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat (PkM) di Kelurahan Watu, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
Kegiatan ini didukung oleh LPPM Unika Santu Paulus Ruteng melalui kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa.
PkM bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat melalui kegiatan pelatihan.
Kegiatan ini tentu saja sesuai dengan kebutuhan masyarakat, juga mampu bermanfaat dalam peningkatan keterampilan dan ekonomi mereka.
Dosen pembimbing, Dr. Sabina Ndiung, M.Pd, menjelaskan, manfaat dari pengabdian masyarakat antara lain, memperluas jaringan bagi mahasiswa, dan melatih menggunakan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, sekaligus sebagai agent of exchange.
“Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa semester 6 Prodi PGSD yang dikoordinasi oleh Restiana Nurtati dengan anggota tim yaitu, Edeltrudis Mulianti, Yustiana Jenimantris dan Beatriks L. Yeni,” ujar Sabina dalam rilis yang diterima VoxNtt.com, Jumat (02/07/2021).
BACA JUGA: Tim PkM Unika Ruteng Luncurkan Website Desa Wisata
Menurut dia, pelatihan diawali dengan pembekalan pengetahuan kepada ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Watu pada 5 Juni 2021. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan selama 3 pekan yaitu dari tanggal 7 hingga 30 Juni 2021.
Senada dengan Sabina, salah satu anggota tim PKM Yustina Jenimanteris menjelaskan, PKM ini dilatari dari hasil observasi yang telah dilakukan sebelumnya.
Ia menilai masyarakat Kelurahan Watu sangat bagus untuk diberi pelatihan pemanfaatan bahan bekas seperti plastik menjadi bunga.
“Karena kita ketahui bahwa ibu-ibu sering belanja dan sudah pasti memiliki banyak plastik dari hasil belanja sayur. Oleh karena itu sangat baik sekali jika plastik-plastik tersebut diolah menjadi bahan yang berharga ekonomis seperti membuat bunga yang dapat dipasarkan oleh para ibu rumah tangga,“ terang Yustina.
Terima Kasih
Rosa, salah satu ibu rumah tangga yang mengikuti kegiatan ini mengucapkan terima kasih terhadap pelaksanaan kegiatan PkM.
Di balik kegiatan PkM, para ibu rumah tangga memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah limbah plastik untuk menjadi barang yang berguna.
“Dan dapat digunakan kembali oleh masyarakat dan bernilai ekonomis,” kata Rosa.
Demikian halnya Bibi peserta kegiatan pelatihan lain. Ia mengaku sangat berterima kasih kepada pihak Unika Santu Paulus Ruteng yang telah melibatkan mereka dalam mengelola sampah plastik, yang selama ini sering dibuang begitu saja.
“Kami sangat senang dan berterima kasih kepada tim PkM karena kami mendapat pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan keterampilan dalam membuat bunga dengan memanfaatkan limbah/sampah plastik secara kreatif yang bernilai ekonomis,” ucap Bibi.
Bibi pun mengharapkan agar kegiatan seperti ini menjadi program rutin mahasiswa dengan keterampilan-keterampilan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Masih dalam rilis, pihak Unika Ruteng menyebut kegiatan PKM ini dilatari oleh persoalan bahwa Ruteng ibu Kota Kabupaten Manggarai termasuk kota yang menghasilkan banyak sampah.
Media Indonesia pada 21 Januari 2019 melaporkan, Ruteng sebagai kota kecil yang kotor karena dipenuhi tumpukan sampah (https://mediaindonesia.com/).
Oleh karena itu diperlukan kreativitas dalam memanfaatkan sampah yang bernilai guna ekonomis.
Salah satu caranya adalah memanfaatkan limbah plastik menjadi suatu kerajinan tangan yang menarik dan bernilai ekonomis.
Dengan mengembangkan kreativitas ini, maka ada nilai wirausaha dan bisnis baru. Itu seperti membuat bunga dari limbah plastik.
Dijelaskan, kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan positif, yang mampu membawa bisnis terus bertumbuh.
Dengan demikian, untuk memanfaatkan sampah dibutuhkan suatu keterampilan dengan cara membuat kerajinan yang bernilai inovatif dan ekonomis.
Penulis: Ardy Abba