Ende, Vox NTT – Kasus Covid-19 meningkat tajam di Kabupaten Ende.
Dari data yang dirilis Tim Satuan Gugus Tugas (satgas) Kabupaten Ende, Sabtu (03/07/2021), diketahui jumlah pasien positif Covid-19 di Ende sebanyak 1566 orang.
Jumlah pasien yang masih positif hingga saat ini sebanyak 485 orang. Yang sembuh 1057 orang. Dan, yang meninggal dunia berjumlah 24 orang.
Untuk menekan laju penyebaran Covid-19, Pemkab Ende sudah menyiapkan dua lokasi sebagai tempat karantina terpusat. Keduanya, yakni di Balai Latihan Kerja (KLK) Disnkertrans dan rumah jabatan Bupati Ende.
Namun dengan lonjakan pasien Covid-19, Pemkab Ende kemudian menambah satu tempat karantina terpusat yakni di Stadion Marilonga.
Bupati Ende Djafar Achmad kemudian memantau Stadion Marilonga dan didampingi Dandim Ende Letkol Inf Nelson Paido Makmur Marpaung, Kapolres Ende AKBP Albertus Andreana dan sejumlah pimpinan OPD.
Bupati Djafar mengatakan, Stadion Marilonga akan digunakan sebagai tempat karantina terpusat mulai Senin esok (05/07). Sedangkan standar operasional prosedurnya sedang dilengkapi Satgas penanganan Covid-19.
“Saya sudah memantau secara langsung untuk melihat berbagai persiapan di stadion seperti ketersediaan fasilitas tempat tidur, air bersih, toilet dan juga memantau kesiapan dapur umum,” kata Bupati Djafar, Minggu (04/07/2021).
“Fasilitas yang tersedia di Stadion Marilonga yakni dua ruangan, dan sementara sudah dilengkapi dengan 100 unit tempat tidur dari BPBD, Kodim 1602 Ende dan Polres Ende. Selain itu disediakan tiga tenda penginapan lengkap dan satu tenda untuk dapur umum,” tambah dia.
Bupati Djafar mengatakan, lokasi karantina terpusat di Stadion Marilonga hanya untuk pasien dari empat kecamatan dalam Kota Ende.
Menurut dia, fasilitas sudah siap. Saat ini Pemkab Ende sedang berkoordinasi dengan para kepala puskesmas dan camat.
Sedangkan yang di luar Kota Ende, kebijakan karantina akan dilakukan di kecamatan dengan mempertimbangkan eskalasi peningkatan kasus Covid-19.
Bupati Djafar juga berdiskusi dengan para camat, kepala puskesmas dalam Kota Ende, pihak RUSD Ende dan sejumlah pimpinan OPD terkait operasional di Stadion Marilonga.
Ia menegaskan, pasien Covid-19 mesti menjalani karantina terpusat dan tidak bisa karantina mandiri di rumah.
Bupati Djafar beralasan situasi di rumah tidak memungkinkan, sebab ada banyak orang yang tinggal bersama.
Menurut dia, di Stadion Marilonga bisa menampung sebanyak 200 pasien Covid-19.
Namun, tidak semua pasien Covid-19 dikarantina terpusat, hanya yang orang tanpa gejala (OTG) ringan dan sedang. Kemudian pasien yang dinilai tenaga kesehatan puskesmas harus menjalani karantina terpusat.
Sedangkan pasien dengan gejala berat diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende.
Sementara itu, Dandim 1602 Ende Letkol Nelson Paedo Marpaung meminta warga untuk memperketat protokol kesehatan.
“Sebagai Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Ende, kami mendukung penuh kebijakan bapak bupati. Masyarakat kita harapkan untuk taat prokes dan hindari kerumunan,” kata Dandim Nelson
Menurut dia, butuh kekompakan antara pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
Penanganan Covid-19 saat ini dinilai Damdim Nelson, kurang maksimal lantaran banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini tentu saja berbeda dengan keadaan di awal-awal pandemi Covid-19 melanda. Kala itu masyarakat taat dalam upaya penanganan Covid-19.
Kapolres Ende AKBP Albertus Andreana menegaskan, pihaknya siap bertempur menghadapi kasus Covid-19 di Kabupaten Ende yang kian meningkat.
“Untuk anggota saya semuanya siap,” ujar Kapolres Albertus.
Menurut dia, ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam urusan penanganan Covid-19.
Keduanya, yakni soal penanganan terhadap pasien yang ada dan langkah pencegahan penyebaran Covid-19.
“Soal pencegahan kita harus tetap konsentrasi juga. Kita tidak bisa hanya menampung dan menampung pasien Covid-19 saja. Untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Ende kita harus berani,” tegasnya.
Kapolres Albertus menyebut peningkatan jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Ende diikuti dengan naiknya angka kematian.
Oleh karena itu, menurut dia, TNI, Polri Nakes, dan Pemkab tidak bisa bekerja sendiri dalam melawan wabah Covid-19. Masyarakat juga harus benar-benar mau taat pada protokol kesehatan.
“Mari kita sama-sama,” ajak Kapolres Albertus.
Untuk langkah pencegahan di tingkat desa, ia pun mendorong Bhabinkamtibmas agar senantiasa bersinergi dengan tokoh adat, agama dan puskesmas.
Kontributor: Nasan Kua
Editor: Ardy Abba