Borong, Vox NTT-Bupati Manggarai Timur (Matim) Agas Andreas mengatakan, keberadaan posyandu dengan berbagai kegiatannya selama ini telah terbukti sangat membantu menekan masalah-masalah kesehatan di Indonesia termasuk di kabupaten yang sedang dipimpinnya.
Posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Demikian pula dengan adanya PAUD yang turut berperan sebagai wadah yang sangat membantu melatih mental dan menggali potensi anak-anak usia dini, sebelum mereka mesasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi,” ujar Bupati Agas saat pembukaan Bimtek Kader Posyandu yang Berholistik Integratif dengan PAUD dan Kader BKB (Bina Keluarga Balita) se-Kabupaten Manggarai Timur tahun anggaran 2021, yang berlangsung di Aula Hotel Krisna Kembur, Rabu (15/07/2021).
Menurut Bupati Agas, kegiatan posyandu yang holistik adalah revitalisasi posyandu mandiri yang dintegrasikan dengan jenis layanan sosial lainnya secara terpadu.
“Posyandu yang ideal untuk saat sekarang adalah Posyandu yang holistik dan integratif di mana sudah ada kegiatan PAUD dan BKB di dalamnya,” katanya.
Bupati Agas pun berharap agar para kader posyandu, PAUD, dan KBK terus bekerja sama dengan semangat dan sukarela, membantu pemerintah mensukseskan program-program kerja demi terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Ketua TP-PKK Matim Theresia Wisang Agas mengatakan, holistik integratif merupakan paduan dari beberapa kegiatan, misalnya ada kegiatan posyandu bisa juga sekalian dengan kegiatan BKB dan PAUD. Sehingga, menurut Thereia, dari segi waktu dan tenaga hemat tetapi manfaatnya besar.
“Yang diharapkan kader-kader yang ikut pelatihan hari ini, pertama setelah mereka memperoleh pengetahuan dan juga keterampilan, pulang mereka bisa terapkan apa yang mereka peroleh dari pelatihan ini diantaranya, pulang mereka harus bangun komunikasi dengan baik, dengan kepala desa dan juga stafnya, denga seluruh anggota masyarakat dan tua-tua adat yang berperan di masyarakat untuk bersama-sama memprogramkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan posyandu, Bina Keluarga Balita, dan juga PAUD,” ujar Theresa.
Sehingga menurut Theresia, masalah stunting, kematian ibu dan anak bisa teratasi, dan untuk peningkatan ekonomi atau kesejahteraan.
Semetara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Matim Gaspar Nanggar mendorong kepala desa untuk memperkuat kelembagaan PKK.
Menurut Gaspar, kegiatan operasional PKK bisa diintervensi oleh desa, hanya saja disesuaikan dengan anggaran Dana Desa (DD).
“PKK ini, jujur saja, dia sudah untuk mengangkat derajat kesehatan, lalu untuk pendidikan,” ujar Gaspar.
Hal yang paling penting menurut dia, pemerintah desa tidak boleh menyepelehkan program kegiatan PKK di desa. Jika PKK bergerak dengan baik maka sebagian program desa sudah bisa berjalan. Dengan demikian, Dana Desa lebih banyak fokus ke infrastruktur.
“Sumber daya manusia juga penting untuk kita tingkatkan, sehingga kedua-duanya harus sejalan,” tutup Gaspar.
Penulis: Filmon Hasrin
Editor: Ardy Abba