Sabtu, 21 Mei 2022
VoxNtt.com
No Result
View All Result
  • NTT NEWS
    • Kupang News
    • Regional NTT
  • OPINI
    • Gagasan
    • Podium Redaksi
  • SENI DAN BUDAYA
    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

    Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

  • FEATURE
  • VOX POPULI
    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

    Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    • VOX GURU
    • MAHASISWA
    • PERAWAT
  • NASIONAL
    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

    Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • VOX DESA
      Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

      Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

      Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

      Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

      Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

      Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

      Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

      Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

      Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

      Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

      Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

      Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

      Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

      Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

      Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

      Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

      Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

      Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    • HUKUM DAN KEAMANAN
    • KOMUNITAS
      Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

      Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

      Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

      Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

      Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

      Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

      Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

      Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

      Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

      Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

      Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

      Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

      Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

      Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

      Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

      Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

      Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

      Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

  • NTT NEWS
    • Kupang News
    • Regional NTT
  • OPINI
    • Gagasan
    • Podium Redaksi
  • SENI DAN BUDAYA
    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

    Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

  • FEATURE
  • VOX POPULI
    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

    Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    • VOX GURU
    • MAHASISWA
    • PERAWAT
  • NASIONAL
    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

    Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

    Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • VOX DESA
      Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

      Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

      Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

      Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

      Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

      Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

      Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

      Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

      Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

      Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

      Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

      Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

      Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

      Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

      Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

      Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

      Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

      Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

    • HUKUM DAN KEAMANAN
    • KOMUNITAS
      Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

      Karyawan SPBU Naresa Diberi Gaji di Bawah UMP

      Mantovanny Tapung: Guru, Dosen, Mahasiswa, Wajib Hukumnya untuk Menulis!

      Meski Menang, Judi Online Lebih Banyak Tumbuh Masalah Sosial

      Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

      Kakan Imigrasi Atambua Gelar Sidak di PLBN Motaain

      Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

      Hasil Padi di NTT Menurun hingga 17 Persen

      Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

      Warga Desak Bank Dunia Hentikan Dukungan Dana untuk Proyek Geothermal Wae Sano

      Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

      Permasna Kupang Ancam Demo Besar-besaran Soal Jalan Buruk di Nagekeo

      Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

      Begini Kondisi Arus Mudik di PLBN Motaain Setelah Liburan Idul Fitri

      Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

      Imigrasi Atambua Tetap Berikan Pelayanan di PLBN Motaain saat Libur Lebaran

      Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

      Indeks Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belu Turun 20 Poin

No Result
View All Result
VoxNtt.com
No Result
View All Result
Home Gagasan

Tuhan Dibiarkan Mati di Dalam Rumah Ibadat?

15 Juli 2021
in Gagasan
Tuhan Dibiarkan Mati di Dalam Rumah Ibadat?

Yohanes Mau

Bagikan via WABagikan via FacebookBagikan vi TwitterBagikan via Email

Oleh: Yohanes Mau

Sampai detik ini manusia takluk dan tak berdaya di hadapan virus corona. Pintu-pintu rumah ibadat tertutup oleh mewabahnya Covid-19. 

Kantor-kantor tempat para elite politik bersandiwara pun tertutup rapat-rapat. Para pemimpin negara tak pernah berkutik banyak.  Mereka pun terkapar bagai kaum lemah yang tak ada pilihan bijak. 

Mereka hanya menanti sampai kapan semesta ini bersahabat kembali. Hasrat hati umat beriman tinggi meluap untuk jumpa Tuhan di baitNya yang suci namun sayangnya pintu bait Tuhan itu sedang tertutup.

Sesampainya di pintu itu manusia sebagai makluk lemah berdiri dan mengetuk pintu Rumah Tuhan. Pintu  sudah tertutup. Lantas di manakah Tuhan?  

Rindu melangit untuk jumpa Tuhan tapi Tuhan dikunci oleh pemimpin agama di dalam rumah ibadat. Dimanakah Tuhan dicari?  Para pemimpin agama tunduk seribu bahasa di bawah pemimpin negara dengan alasan agar hidup ini terlestari hingga keabadian.

Manusia berasumsi, beriman dengan akal budi bukan hanya andalkan iman semata tetapi harus memiliki pemahaman yang radikal akan pengetahuan. 

Alasannya jelas karena melalui pengetahuan manusia bisa beriman secara baik dan benar. Sebaliknya kalau manusia tidak punya pengetahuan maka manusia tak kan mungkin bisa beriman secara baik. 

Inilah asumsi dasar yang membuat manusia takluk bahkan  hati para pemimpin agama pun tanpa suara. Suara kebebasan tidak diperdengarkan lagi seperti kemarin dan hari-hari sebelumnya. 

Suara kebebasan telah bungkam oleh pandemi Covid-19. Suara itu lenyap tanpa jejak. Sirna di tengah derasnya propaganda virus corona.

Ya, itulah para pemimpin agama mematikan Tuhan di dalam rumah ibadat. Manusia menangis sejadi-jadinya di pelataranNya. Tuhan telah mati. Tiada lagi harap akan fajar baru di esok yang baru. 

Tiada lagi ungkapan syukur lewat doa, Ekaristi dan Sholat. Tuhan tak bisa dirayu lagi. Tuhan telah mati di dalam rumah ibadat. Rumah-rumah ibadat terkunci. Pintu-pintu hati tertutup dan tak mengalirkan cinta seperti kemarin.

Dunia menangis sedih mencari Tuhan di dalam rumah ibadat tapi sayang Tuhan telah mati terkunci di sana. Bahagia dan kegembiraan dalam hidup sirna dilekang oleh derasnya badai topan Covid-19. 

Hidup yang sebenarnya adalah hidup yang dibaluti dengan cinta damai dan bahagia. Semuanya itu telah mati. Kini segalanya telah tiada. Segalanya mati dan pergi. Entahlah ke mana lagi Tuhan dicarinya.

Katanya para pemimpin agama-agama itu mampu menghadirkan Tuhan. Namun di hadapan corona ini mereka takluk. Roh memang kuat tapi daging lemah. 

Mereka tak mampu menghadirkan Tuhan seperti kemarin sebelum adanya aturan locked down. Sekarang para pemimpin agama juga mati secara perlahan bersama para pemimpin negara. 

Aturan dibuat oleh manusia untuk menyelamatkan manusia. Bahkan merayakan kehidupan atas hidup yang bertahan hingga detik ini pun tak dibolehkan. Padahal itu  demi jaminan hidup bahagia di akhirat nanti.  

Katanya mengunci rumah-rumah ibadat inilah cara terbaik yang sedang ditempuh oleh elite politik bersama para pemimpin agama untuk selamat. Harapan saya semoga selamat sampai di surga.

Pemimpin agama seharusnya menolak adanya locked down yang membatasi ruang gerak umat untuk masuk rumah ibadat. Rumah ibadat adalah tempat bertemunya umat dengan Tuhan lewat perayaan sakramen-sakramen. 

Perayaan itu adalah perayaan keselamatan. Mengapa tidak membiarkan keselamatan itu terjadi dalam hidup manusia secara hari ini? 

Membiarkan locked down berlangsung dalam waktu yang tak menentu sama dengan membatalkan keselamatan itu terjadi atas pribadi-pribadi manusia yang beriman. Mereka memutuskan relasi  Tuhan dan manusia. 

Mengapa mereka membiarkan Tuhan terkunci di dalam rumah ibadat? Semuanya terjadi karena hati para pemimpin agama-agama dan para pemimpin negara masih ragu dan bimbang. 

Mereka tak yakin bahwa Tuhan ada di dalam rumah ibadat. Iman mereka tak kokoh hadapi derasnya terpaan badai corona. Badai corona berhembus dan menggoyang- luluhlantakan yang mapan dan tak tergoyah selama ini diam tanpa kata.

Menghadapi realitas suram seperti ini sudah saatnya manusia melihat secara jernih ada apa di balik Covid-19 ini?  Kalau hanyalah sandiwara ekonomi dan politik bisnis mengapa dunia harus tunduk? 

 

Saya berani katakan demikian karena hal ini hanyalah sandiwara konyol oleh orang-orang tertentu yang mempunyai hasrat rakus di balik pandemi Covid-19. Ada manusia yang sedang berjuang untuk mengais keuntungan. 

Negara-negara maju menciptakan produk-produk baru demi menangkis dan memberantas  penyebaran Covid-19. 

Kematian yang terjadi oleh Covid-19 adalah kematian yang terjadi oleh adanya rasa cemas dan takut yang tinggi ketika dengar isu di sana corona telah melenyapkan jutaan nyawa manusia. 

Hal itu yang menyebabkan imun manusia menurun dan jatuh sakit hingga mati. Bahkan Tuhan pun dikunci dan dibiarkan mati di dalam rumah ibadat. 

Pemimpin agama dan pemerintah tak punya ruang hati lagi untuk membuka keselamatan bagi manusia yang kini sedang dalam situasi hidup tak menentu. 

Ini juga efek dari meningkatnya angka kematian karena manusia dibiarkan jauh dari Tuhan yang adalah sumber hidup. Ibarat ikan tanpa air maka matilah ikan. 

Para pemimpin agama mengunci Tuhan di dalam baitNya hingga napas selesai. Tidak ada lagi perjumpaan sejati lewat Sakramen. 

Perayaan sakramen adalah perayaan perjumpaan dengan Tuhan. Kalau meniadakan perayaan sakramen artinya memutuskan relasi antara manusia dengan Tuhan. 

Yang Kudus dan misteri menyata dalam Sakramen. Namun segala yang sahaja telah hancur lebur  oleh Covid-19 dan hati para pemimpin agama yang mati. 

Sampai kapan Tuhan akan bangkit untuk yang kedua kalinya?  Tunggu saja hingga hati manusia sadar suatu saat nanti. Cukuplah buka hatimu dan percaya. 

Tuhan tidak mati hanya manusia saja yang membiarkan diri mati oleh gaung Covid-19 yang tiada henti.


Penulis warga Lamaknen- Belu Utara-NTT-Indonesia, Bertualang di Zimbabwe-Afrika

 

Tags: Yohanes Mau

Terkait

Olah Pikir, Olah Hati

Olah Pikir, Olah Hati

21 Mei 2022
Akan ke Manakah Lulusan SMA/SMK Tahun Ini?

Relasi Cinta yang Baik dan Benar

17 Mei 2022
Politik: Peran Das Sein dan Das Sollen

Implementasi Genealogi Moral

14 Mei 2022
Bendungan Wae Cebong Berantakan, Petani Menjerit

Bendungan Wae Cebong Berantakan, Petani Menjerit

14 Mei 2022
Berikutnya
Fraksi Amanat Indonesia Raya Sebut Pemerintahan Edi-Weng Ciptakan Kepanikan di Tengah Pandemi

Fraksi Amanat Indonesia Raya Sebut Pemerintahan Edi-Weng Ciptakan Kepanikan di Tengah Pandemi

 

https://voxntt.com/wp-content/uploads/2021/02/WhatsApp-Video-2022-04-16-at-10.34.10.mp4

ARTIKEL TERKINI

Peluh Ibu: Antologi Puisi Donatus Juito Ndasung

Gandeng Tim Poltek, Kejari TTU Periksa Fisik 7 Paket Proyek Pengaman Tebing

Olah Pikir, Olah Hati

Tanahnya di Binongko Sudah Bersertifikat, Henry Chandra: Kami Butuh Penegakan Hukum yang Konsisten

Tiga Terdakwa Kasus Korupsi Puskesmas Inbate TTU Divonis 1,6 Tahun Penjara

Gelora Papagarang FC Menang Telak Atas Red Land FC, Gol Indah Noken Dapat Pujian Suporter

https://www.youtube.com/watch?v=_np9LqIewc4&t=47s

VoxNtt.com

VoxNtt.com adalah sebuah portal yang fokus memberitakan dan mendiskusikan masalah-masalah strategis di Nusa Tenggara Timur (NTT).

  • Ekbis
  • Feature
  • Figure
  • Gagasan
  • Hukum dan Keamanan
  • Ilmu Pengetahuan
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kupang News
  • Medsos
  • Nasional
  • Pendidikan dan Kebudayaan
  • NTT News
  • Analisis Ekopol NTT
  • Pendidikan NTT
  • Pilkada
  • Podium Redaksi
  • Regional NTT
  • Sastra
  • Seni dan Budaya
  • Mahasiswa
  • Vox Desa
  • Vox Guru
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© Copyright 2017 - 2020 Voxntt.com (PT. Wae Rebo Indonesia). All rights reserved.

© Copyright 2017 - 2020 Voxntt.com (PT. Wae Rebo Indonesia). All rights reserved.

No Result
View All Result
  • NTT NEWS
    • Kupang News
    • Regional NTT
  • OPINI
    • Gagasan
    • Podium Redaksi
  • SENI DAN BUDAYA
  • FEATURE
  • VOX POPULI
    • VOX GURU
    • MAHASISWA
    • PERAWAT
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • LAINNYA
    • VOX DESA
    • HUKUM DAN KEAMANAN
    • KOMUNITAS

© Copyright 2017 - 2020 Voxntt.com (PT. Wae Rebo Indonesia). All rights reserved.