Kupang, Vox NTT- Yan Boi Mau, warga Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan kecewa dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Yan kecewa dengan Gubernur Laiskodat karena kebijakannya yang dinilai tidak adil terhadap jenazah kakaknya yang sebelum meninggal divonis positif Covid-19.
Sebagai ekspresi kekecewaan dan kekesalannya, Yan menulis surat terbuka kepada Gubernur Laiskodat dan kemudian diposting di grup facebook ‘Viktor Lerik Bebas Bicara’ pada Sabtu (17/07/2021) malam.
Melalui akun facebooknya ‘Yhan’, ia menulis kakaknya meninggal beberapa waktu sebelum Bupati Lembata Yance Sunur. Keduanya meninggal karena Covid-19.
Yan menilai kebijakan Gubernur Laiskodat untuk pemulangan jenazah Bupati Yance sangat miris.
“Kami warga biasa ini sangat kecewa dengan kebijakan bapak,” tulis Yan.
Ia pun menyatakan tidak menerima atas keputusan Satgas Covid-19 Provinsi NTT yang memulangkan jenazah Bupati Yance ke Kabupaten Lembata.
Sementara kakaknya yang juga divonis Covid-19 tidak dibolehkan untuk pulang ke Soe, Timor Tengah Selatan dan dikuburkan sesuai protokol kesehatan di Fatukoa, Kupang.
Menurut Yan, kebijakan Gubernur tersebut tentu saja diskriminatif dan memihak dengan seorang pejabat. Sebab itu, ia menegaskan tidak menerima.
“Dan ini yang kami tidak terima karena kebijakan pemerintah sangat memihak karena sesama orang pejabat tolonglah bapak gubernur janganlah mendiskriminasi kami warga biasa ini kami sangat kecewa karna tidak sempat lihat kakak kami saat ini,” tulis Yan.
Yan juga menghawatirkan ke depan akan terjadi perampasan jenazah oleh keluarga yang tidak menerima dikuburkan sesuai protokol kesahatan.
“Jangan salahkan masyarakat lagi ya bapak yang terhormat dan di sini kami cuman minta keadilan. Meskipun kami ini orang bodoh tapi kami ikut aturan pemerintah punya,” tambah dia.
Postingan ‘Yhan’ di grup facebook ‘Viktor Lerik Bebas Bicara’ mendapat banyak respons dari netizen. Sebagian besar setuju dan mendukung upayanya.
“Hukum tajam kebawah tumpul keatas,” tulis akun facebook, Jeremias Kota.
Sementara, akun Aris Brayen Mone Riwu menyebut penerapan protokol kesehatan untuk pejabat beda dengan sipil. Itu terutama dalam penguburan jenazah Covid-19.
“Turut berduka yang mendalam. Semoga apa pun ini dapat bisa di jawab nanti dan ada titik temu Karena kita ini kalangan bawah, apapun juga kita hanya bisa berdoa dan berpasrah,” tulis akun facebook, Febri Ludji.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, jenazah Bupati Lembata, Elyaser Yentji Sunur, diberangkatkan dari Kupang ke Lewoleba, Kabupaten Lembata, Minggu (18/07/2021).
Keberangkatan jenazah itu disampaikan oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu kepada wartawan, Sabtu (17/07/2021) malam.
“Besok pagi setengah 7 langsung diberangkatkan ke Lembata dengan pesawat Demonim Air. Dari Bandara langsung ke lokasi pemakaman. Tidak bisa singgah di rumah,” ujar Marius.
Kepastian keberangkatan jenazah Bupati Lembata, Elyaser Yentji Sunur, ke Lewoleba, Kabupaten Lembata, pada Minggu, 17 Juli 2021 juga dikatakan anggota tim gugus tugas Covid-19 NTT, George Hadjon.
“Langsung diberangkatkan ke Lembata. Dari Bandara langsung ke lokasi pemakaman. Tidak bisa singgah di rumah,” kata dia dilansir Metrobuananews.com.
Ia menjelaskan, jenazah Bupati Yance akan dibawa oleh keluarga dan pilot yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, sehingga mencegah terjadinya penularan virus Corona.
Penulis: Ronis Natom
Editor: Ardy Abba
Berikut surat terbuka dari Yan untuk Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat:
Kpd YTH bpk gubernur NTT kebijakan mu untuk pemulagan bupati lembata sngat miris sekali bpk kami warga biasa ini sngat kecewa dgn kebijakan bpk… krna kematian bpk bupati juga dvonis positive covid yg kami tidak terima krna saya juga barusan bberapa menit yg lallu kaka saya meninggal karna di katakan positiv covid 19 dan sesuai aturan pemrintah di kuburkan sesuai protokol kesehatan dan jenasa kk saya tdak di bolehkan untuk pulang ke soe dan dari tim ggus tugas lngsung di makamkan di kupang fatukopa / kuburan covid dan ini yg kami tidak terima krna kebijakan pemrintah sangat memihak krna sesema orng pejabat tolong lah bpk gubernur jgnlah mendiskriminasi kami warga biasa ini kami sngat kecewa krna tdk sempat lihat kk kami saat ini dan yg kami takutkan jgn smpai ada msalah yg nnti akan terjadi kedepan krna permpasan untuk pemulgan jenasah nnti jgn salahkn masyrakat lagi ya bpk yg terhormat dan disni kami cuman minta keadilan Meskipun kami ini orng bodoh tapi kami ikut aturna pemerintah pak