Ende, Vox NTT- Kepala Puskesmas Maurole, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Maria Kristina Londa, sempat memberikan komentar pedas terhadap Bram Natanael Sembiring, dokter Nusantara Sehat Kementerian Kesehatan RI.
Komentar Maria tersebut diposting di grup WhatsApp ‘UPTD Kesehatan Kab Ende’. Diduga ia menyebut dr. Bram sedang mencari popularitas.
“Saya bingung…apa maunya beliau.mungkin cari popolularitas Karena bulan ini sudah purna bakti.😇😇,” tulis Maria di grup WhatsApp tersebut.
Belum diketahui pasti, mengapa kemudian ia menulis postingan pedas tersebut.
Namun belakangan, Maria menyampaikan permohonan maaf kepada dr. Bram lewat acara mediasi yang berlangsung di Kantor Camat Maurole, Rabu (21/07/2021).
“Saya menyampaikan permohonan maaf kepada dr. Bram atas ucapan yang menyinggung perasaan, mungkin ini menjadi pembelajaran bagi saya untuk ke depannya saya akan menjadi lebih bijak menjadi seorang pemimpin,” ungkap Maria dalam acara mediasi tersebut.
Sementara dr. Bram yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menegaskan, dirinya tidak pernah sekali pun berniat untuk mencari popularitas di Kabupaten Ende.
Menurut dia, Dokter Nusantara Sehat adalah agen perubahan (agent of chages) dari Kementrian Kesehatan RI.
“Saya orangnya lurus-lurus berkata apa yang saya lihat, semuanya demi perubahan lebih baik,” kata dr. Bram.
Ia menegaskan, orang yang maju itu adalah orang yang siap menerima kritikan. Dokter Bram pun siap dikritik jika itu sebuah kebenaran.
“Karena saya ini menjaga nama baik Kemenkes RI. Saya maklum dan menerima permintaan maaf ibu Kapus serta mengapresiasinya dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ungkap dr. Bram.
Untuk diketahui, acara mediasi tersebut juga turut dihadiri Camat Maurole Paulus Alexius Ngarang dan beberapa stafnya, Kapolsek Maurole AKP Gusti Nengah Murya, dan Danramil 1602-04/Maurole Letda Inf. Hendrik Kalamulla.
Danramil 1602-04/Maurole Letda Inf. Hendrik Kalamulla mengatakan, semua pihak mesti saling menghargai dan berkoordinasi.
“Jadi tidak usah buat di medsos,” ucap Hendrik.
Kontributor: Nasan Kua
Editor: Ardy Abba