Larantuka, Vox NTT- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Larantuka menggelar kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader (LKK) untuk 37 orang anggota aktif.
Kegiatan LKK dengan tema “Membentuk Kader yang Responsif dan Profesional itu berlangsung pada Selasa-Minggu (26-29/07/2021).
Ketua Panitia Sakarias M. Poli dalam sambutan di hadapan peserta LKK mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk memiliki daya saing sebagai agen perubahan serta menjalin tali persaudaraan antarsesama anggota PMKRI.
LKK juga bertujuan untuk mengoptimalisasikan peran dan fungsi kader-kader PMKRI sehingga responsif dan profesional di tengah pandemi Covid-19.
“Kegiatan LKK juga bertujuan menjaga eksistensi dan berkelanjutan kepemimpinan dalam menumbuhkan bibit kepemimpinan kepada kaum muda sehingga tetap eksis di tengah realitas kehidupan yang penuh dengan tantangan politik, sosial dan ekonomi,” tuturnya.
Sementara itu, mantan Ketua PMKRI Cabang Larantuka St. Agustinus Mahasiswa periode 2018/2020 Marselinus Ata Pukan dalam sambutannya mengatakan, di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum tahu kapan berahkirnya di negeri ini, semua pihak termasuk mahasiswa dihadapkan dengan berbagai krisis multidimensi.
Itu antara lain krisis ekonomi, kepercayaan dan kepemimpinan, serta krisis moralitas. Sebabnya kehadiran peserta LKK sangat penting untuk mengatasi krisis yang ada.
“Harapan saya, kegiatan Latihan Kepemimpinan Kader diharapkan peserta LKK harus menjadi agen perubahan. Sampai saat ini mahasiswa selalu berperan impresif bahkan represif dalam menyikapi kehidupan inkondusif bangsa,” kata Marselinus.
Keterlibatan dan kehadiran kader-kader PMKRI sungguh merupakan ujung tombak dan inisiator dengan muatan idealisme, kritis, serta tekad yang membara.
Meskipun dicap sebagai aktor antagonis, kata dia, namun perjuangan mahasiswa tetap berpijak di atas nilai-nilai kebenaran dan keadilan bukan kepentingan pragmatis demi gengsi dan ambisi.
Terpisah, Ketua PMKRI Cabang Larantuka Desidarius Sabon periode 2020/2021 dalam kesempatan yang sama mengatakan, kegiatan LKK baru pertama kali diselenggerakan di Cabang Larantuka.
Menurut Desidarius, peserta LKK harus mampu bertanggung jawab, loyalitas dan humanitas. Ketiga hal ini harus dimiliki oleh peserta LKK dalam sebuah organisasi.
Kekuatan Pemimpin
Sementara itu Sekertaris Jenderal PMKRI Cabang Larantuka Payong Watulolong mengatakan, kekuatan dalam hal kepemimpinan yang paling mendasar adalah emosional.
Emosional harus dikontrol jika berhadapan dengan kritikan. Lebih lanjut, dia mengatakan, sebagai organisasi kaderisasi dan perjuangan sangat penting memanajemen dan mengolah organisasi secara baik dan terstruktur.
Wakil Bupati Flores Timur periode 2018-2024 Agustinus Payong Boli, dalam sambutannya, menegaskan sebagai mahasiswa katolik, proses kaderisasi dan pembinaan-pembinaan yang dilakukan selalu menekankan aspek spiritualitas dan kristianitas.
Aspek tersebut tentu saja sebagaimana yang dijabarkan dalam tiga benang merah PMKRI yakni kristianits, intelektualitas, dan fraternitas.
Menurut Agustinus, dalam keadaan apapun diharapkan peserta LKK harus berpegang pada benang merah PMKRI yang berintegritas.
Sebagai informasi, para peserta LKK tersebut datang berbagai cabang seperti PMKRI Cabang Larantuka sendiri Cabang Maumere dan Cabang Ende. Mereka menjalankan kegiatan tersebut dengan mengikuti protokol kesehatan.
Kontributor: Yohanes A. Loni
Editor: Ardy Abba