Labuan Bajo, Vox NTT- Plataran Indonesia kini hadirkan Plataran Malayeka Pinisi sebagai bagian dari armada Plataran Private Cruise. Pinisi ini nantinya akan berlayar di laut Labuan Bajo.
Corporate Director of Sales & Marketing Hotels, Resorts and Cruises Plataran true Indonesian Icon, Santi Triana, menjelaskan, Plataran Malayeka Pinisi merupakan kapal terbesar milik Plataran Komodo Labuan Bajo.
Pinisi yang bernama ‘Malayeka’ kata Santi, memiliki arti yaitu bidadari, yang mencerminkan harapan, keyakinan, dan kekuatan terhadap tantangan yang mungkin dihadapi dalam hidup.
Santi menjelaskan, Plataran Malayeka adalah kapal kolosal dengan dimensi panjang 37,8 meter dan balok 9 meter, dilengkapi dengan tujuh kamar tidur mewah, terdiri dari satu kamar tidur utama dengan bak mandi tersedia ekslusif.
“Di dalam kamar terdapat bathtub en-suite, dan dek pribadi sementara 6 kamar tidur lainnya terdiri dari dua kamar double-bed, dua kamar twin-bed, dan dua kamar dengan tempat tidur susun, semua dengan kamar mandi yang tersedia langsung di masing-masing kamar untuk privasi sesungguhnya,” kata Santi kepada VoxNtt.com, Rabu (18/08/2021).
Santi menjelaskan, berlayar mengarungi laut dan kepulauan dengan Plataran Malayeka dijamin akan mendapatkan pelayanan makan dan minum, pelayanan keramah-tamahan Indonesia, dengan fasilitas menyelam khusus, ruang bersantai dan ruang makan yang luas dengan meja bar pribadi, dek luar ruangan yang luas dengan sofa untuk bersantai.
“Dek atap yang nyaman dengan pemandangan laut Flores yang tak tertandingi,” katanya.
Dia mengatakan, dengan Plataran Malayeka Pinisi, semua wisatawan akan dimanjakan dengan menikmati situs terbaik yang ditawarkan Flores dengan layanan yang dibuat khusus.
“Plataran Malayeka memiliki asisten kapal pesiar yang berdedikasi, kepala pelayan, koki pribadi, ahli selam, spa terapis, dan instruktur yoga,” kata dia.
Selain pemandangan indah sepanjang perjalanan, Plataran Malayeka Pinisi kata Santi, akan menawarkan aktivitas seru tanpa batas dengan sentuhan pribadi yang dilengkapi dengan aktivitas air seperti kayak, stand-up paddling, snorkelling, piknik di pantai di pulau terpencil, fasilitas internet nirlaba berkecepatan tinggi, film dari Netflix
yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
“Dengan Plataran Malayeka sebagai Tujuh Keajaiban Alam Sejati, kami yakin bahwa berlayar adalah pengalaman ekowisata yang penuh makna di laut lepas dan sekitarnya,” tambahnya
Tentang Plataran Malayeka Pinisi
Santi menjelaskan, Malayeka sendiri merupakan pinisi asal Makassar, yang dimiliki Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Jusuf Kalla dan istrinya, yang sama-sama berasal dari kampung pesisir Padang dan Makassar yang mengingatkan bahwa inti bangsa Indonesia berada di laut.
Selama berabad-abad pun nenek moyang bangsa Indonesia berlayar melintasi pulau-pulau di seluruh nusantara.
Sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di Indonesia, merupakan suatu kehormatan besar bahwa Plataran Indonesia mewarisi Plataran Malayeka Pinisi sebagai warisan dari Jusuf Kalla.
Hal ini tentu saja untuk melanjutkan harkat dan martabat nenek moyangnya dalam menjelajahi tanah tumpah darah negera Indonesia, kampung halaman dan menyatu dengan lautan.
Santi mengatakan, Jusuf Kalla sendiri merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Komodo, sebuah lembaga yang mempelopori dan sukses membawa Pulau Komodo dari 28 finalis teratas di seluruh dunia untuk meraih tempat sebagai New Seven Wonders of Nature pada tahun 2012.
“Setahun sebelumnya, Bapak Jusuf Kalla menjadi Duta Pulau Komodo yang mempromosikan ekowisata pulau, yang sejalan dengan visi dan nilai Plataran Indonesia di Nusa Tenggara Timur, termasuk Plataran Private Cruise, dan Plataran Komodo,” katanya
Penulis: Sello Jome
Editor: Ardy Abba